Paus Fransiskus Kembali Marah atas Kekejaman Israel: Anak-anak Gaza Ditembaki Senapan Mesin
loading...
A
A
A
Badan penyelamat pertahanan sipil Gaza melaporkan bahwa serangan udara Israel di Gaza utara pada hari Jumat telah menewaskan 10 anggota keluarga, termasuk tujuh anak-anak.
Militer Israel kepada AFP berdalih bahwa mereka menyerang beberapa teroris yang beroperasi di sebuah bangunan militer milik Hamas. "Dan menimbulkan ancaman bagi tentara IDF (Pasukan Pertahanan Israel) yang beroperasi di daerah tersebut," katanya.
"Jumlah korban yang dilaporkan akibat serangan itu tidak sesuai dengan informasi yang dimiliki Angkatan Darat," imbuh militer Zionis.
Kritik yang meningkat terhadap Israel tampaknya menandai perubahan dalam nada bicara Paus Fransiskus dalam beberapa minggu terakhir.
Dia secara konsisten menyerukan perdamaian sejak dimulainya perang Israel-Hamas lebih dari 14 bulan yang lalu.
Namun pada akhir November, Paus Fransiskus mengecam "kesombongan penjajah" di Ukraina seperti di Palestina, yang kontras dengan tradisi netralitas Takhta Suci saat ini.
Dia baru-baru ini menerbitkan sebuah buku di mana dirinya menyerukan pengawasan ketat atas apakah situasi di Gaza sesuai dengan definisi teknis genosida, sebuah tuduhan yang dengan tegas ditolak oleh Zionis Israel.
Pada akhir September, Jesuit Argentina itu juga mengkritik penggunaan kekuatan tidak bermoral Israel di Gaza dan Lebanon, tempat Israel melancarkan serangan terhadap sekutu Hamas yang didukung Iran, Hizbullah.
Sejak 2013, Vatikan telah mengakui Negara Palestina, yang menjalin hubungan diplomatik dengannya, dan mendukung solusi dua negara.
Serangan Hamas pada 7 Oktober mengakibatkan tewasnya 1.208 orang di pihak Israel, menurut hitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.
Militer Israel kepada AFP berdalih bahwa mereka menyerang beberapa teroris yang beroperasi di sebuah bangunan militer milik Hamas. "Dan menimbulkan ancaman bagi tentara IDF (Pasukan Pertahanan Israel) yang beroperasi di daerah tersebut," katanya.
"Jumlah korban yang dilaporkan akibat serangan itu tidak sesuai dengan informasi yang dimiliki Angkatan Darat," imbuh militer Zionis.
Nada Paus Fransiskus Lebih Keras
Kritik yang meningkat terhadap Israel tampaknya menandai perubahan dalam nada bicara Paus Fransiskus dalam beberapa minggu terakhir.
Dia secara konsisten menyerukan perdamaian sejak dimulainya perang Israel-Hamas lebih dari 14 bulan yang lalu.
Namun pada akhir November, Paus Fransiskus mengecam "kesombongan penjajah" di Ukraina seperti di Palestina, yang kontras dengan tradisi netralitas Takhta Suci saat ini.
Dia baru-baru ini menerbitkan sebuah buku di mana dirinya menyerukan pengawasan ketat atas apakah situasi di Gaza sesuai dengan definisi teknis genosida, sebuah tuduhan yang dengan tegas ditolak oleh Zionis Israel.
Pada akhir September, Jesuit Argentina itu juga mengkritik penggunaan kekuatan tidak bermoral Israel di Gaza dan Lebanon, tempat Israel melancarkan serangan terhadap sekutu Hamas yang didukung Iran, Hizbullah.
Sejak 2013, Vatikan telah mengakui Negara Palestina, yang menjalin hubungan diplomatik dengannya, dan mendukung solusi dua negara.
Serangan Hamas pada 7 Oktober mengakibatkan tewasnya 1.208 orang di pihak Israel, menurut hitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.