Netanyahu Kunjungi Wilayah Suriah yang Baru Dicaplok Israel
loading...
A
A
A
Perserikatan Bangsa-Bangsa dan beberapa negara Arab telah mengutuk serangan terbaru Israel yang lebih dalam ke wilayah Suriah, dengan seorang juru bicara PBB menyatakan pendudukan tetaplah pendudukan, terlepas dari durasinya.
Rusia juga telah menyatakan keprihatinannya atas tindakan Israel. Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov memperingatkan pada hari Senin agar "orang-orang pemarah" di Israel tidak "mabuk oleh peluang" yang dihadirkan oleh krisis di Suriah.
Dia menekankan aneksasi Dataran Tinggi Golan "sama sekali tidak dapat diterima" dan meminta Israel sepenuhnya melaksanakan perjanjian pelepasan diri tahun 1974.
Jatuhnya pemerintahan Assad telah menciptakan kekosongan kekuasaan di Suriah, dengan kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS) memperoleh kendali.
Para pemimpin HTS mengkritik kehadiran militer Israel yang diperluas tetapi menyatakan mereka tidak mencari konflik dengan Zionis.
Israel "tidak campur tangan dalam apa yang terjadi di Suriah" dan "tidak memiliki niat untuk mengelola Suriah," menurut Kepala Staf IDF Herzi Halevi sebelumnya.
Selain maju di Dataran Tinggi Golan, IDF telah mengebom lapangan udara, baterai antipesawat, dan depot senjata di seluruh Suriah untuk mencegah senjata itu jatuh ke tangan HTS dan kelompok bersenjata lainnya, beberapa di antaranya didukung Turki.
Baca Juga: Sekutu Terus Tergerus, Sampai Kapan Iran Akan Bertahan?
Rusia juga telah menyatakan keprihatinannya atas tindakan Israel. Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov memperingatkan pada hari Senin agar "orang-orang pemarah" di Israel tidak "mabuk oleh peluang" yang dihadirkan oleh krisis di Suriah.
Dia menekankan aneksasi Dataran Tinggi Golan "sama sekali tidak dapat diterima" dan meminta Israel sepenuhnya melaksanakan perjanjian pelepasan diri tahun 1974.
Jatuhnya pemerintahan Assad telah menciptakan kekosongan kekuasaan di Suriah, dengan kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS) memperoleh kendali.
Para pemimpin HTS mengkritik kehadiran militer Israel yang diperluas tetapi menyatakan mereka tidak mencari konflik dengan Zionis.
Israel "tidak campur tangan dalam apa yang terjadi di Suriah" dan "tidak memiliki niat untuk mengelola Suriah," menurut Kepala Staf IDF Herzi Halevi sebelumnya.
Selain maju di Dataran Tinggi Golan, IDF telah mengebom lapangan udara, baterai antipesawat, dan depot senjata di seluruh Suriah untuk mencegah senjata itu jatuh ke tangan HTS dan kelompok bersenjata lainnya, beberapa di antaranya didukung Turki.
Baca Juga: Sekutu Terus Tergerus, Sampai Kapan Iran Akan Bertahan?
(sya)