Karyawan Bank Tak Sengaja Transfer Rp3,7 Triliun karena Tertidur di Atas Keyboard, Begini Nasibnya

Sabtu, 14 Desember 2024 - 11:11 WIB
loading...
Karyawan Bank Tak Sengaja...
Karyawan bank d Jerman tak sengaja transfer uang setara lebih dari Rp3,7 triliun karena tertidur di atas keyboard komputer kerjanya. Foto/Ilustrasi dari India.com
A A A
BERLIN - Seorang karyawan bank di Jerman tidak sengaja memasukkan transfer lebih dari 222 juta euro atau lebih dari Rp3,7 triliun, bukannya 64,20 euro yang seharusnya. Itu karena karyawan tersebut kelelahan dan tertidur di atas keybord komputer kerjanya.

Insiden ini sebenarnya terjadi tahun 2012, yang membuat karyawan tersebut dipecat. Namun nasibnya kembali menjadi pemberitaan media baru-baru ini setelah Pengadilan Ketenagakerjaan memenangkan gugatannya, membuatanya bisa bekerja kembali.

Insiden karyawan yang menjabat sebagai supervisor itu dimulai ketika dia kewalahan dan tertidur di tengah tugasnya saat memproses transaksi keuangan.

Tidur siangnya yang tidak disengaja, dengan jarinya menekan keyboard, menyebabkan transfer sebesar 222.222.222,22 euro atau lebih dari 222 juta euro, bukannya 64,20 euro yang dimaksudkan.



Kesalahan besar ini ditandai tepat pada waktunya oleh karyawan lain dan diperbaiki sebelum transaksi dapat dilakukan.

Supervisor tersebut, yang tak disebutkan namanya, kemudian dipecat oleh bank terkait karena gagal memverifikasi transaksi dengan benar, yang memicu pertikaian hukum yang akhirnya berakhir di Pengadilan Ketenagakerjaan Jerman.

Mengutip The Economic Times, pada akhirnya, pengadilan di negara bagian Hesse tersebut memutuskan bahwa pemecatan supervisor itu tidak adil.

Pengadilan memutuskan bahwa meskipun dia mungkin telah mengabaikan kesalahan tersebut, tindakannya tidak memerlukan pemecatan.

Para hakim mencatat bahwa perannya melibatkan peninjauan ratusan transaksi setiap hari di bawah tekanan waktu yang signifikan. Pada hari kejadian, dia telah meninjau 812 dokumen, hanya menghabiskan beberapa detik untuk setiap dokumen—beban kerja yang menyisakan sedikit ruang untuk pemeriksaan yang cermat.

Pengadilan menekankan bahwa tidak ada bukti niat jahat atau kelalaian berat di pihak supervisor. Alih-alih pemecatan, para hakim menyimpulkan bahwa peringatan resmi sudah cukup.

Mereka memerintahkan bank untuk mempekerjakannya kembali, dengan alasan bahwa harapan lembaga tersebut tidak realistis dan bahwa kegagalannya untuk menerapkan sistem deteksi kesalahan otomatis berkontribusi terhadap masalah tersebut.

Insiden tersebut menyoroti masalah sistemik yang lebih luas di dalam bank. Banyak komentator daring menunjukkan bahwa kesalahan seperti itu dapat dicegah dengan perlindungan yang lebih baik.

Sistem penandaan otomatis, misalnya, dapat mendeteksi transaksi dengan jumlah yang sangat tinggi dan memerlukan verifikasi tambahan.

Para kritikus juga mempertanyakan kewajaran menempatkan tanggung jawab tunggal pada satu supervisor yang bertugas mengawasi sejumlah besar transaksi.

Mereka berpendapat bahwa praktik operasional bank dan kurangnya tindakan redundansi sama-sama harus disalahkan sebagai kesalahan manusia.

Beberapa mengkritik supervisor tersebut, dengan menyatakan bahwa tugasnya adalah untuk menemukan kesalahan seperti itu, sementara yang lain bersimpati, dengan menunjuk pada tuntutan yang tidak masuk akal dari perannya.

Banyak pengguna media sosial mencatat bahwa bank-bank di negara lain sering kali memerlukan beberapa lapis persetujuan untuk transfer bernilai tinggi, sebuah perlindungan yang dapat dengan mudah mencegah kecelakaan tersebut.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Hendak Buka Rekening,...
Hendak Buka Rekening, Remaja Ini Kaget Telah Di-Blacklist Seluruh Bank Malaysia sejak Usia 9 Tahun
Pertama di Dunia, Uni...
Pertama di Dunia, Uni Emirat Arab Akan Gunakan AI untuk Membuat Undang-Undang
Jerman Tak Siap Hadapi...
Jerman Tak Siap Hadapi Perang Dunia III Melawan Rusia, Ini Sebabnya
Spesifikasi Taurus,...
Spesifikasi Taurus, Rudal Canggih Jerman yang Bakal Dikerahkan ke Ukraina untuk Melawan Rusia
Viral, Pimpinan Universitas...
Viral, Pimpinan Universitas India Oleskan Kotoran Sapi ke Dinding Kelas untuk Redam Panas
Rusia: Jerman Terlibat...
Rusia: Jerman Terlibat Perang Jika Ukraina Gunakan Rudal Taurus!
Jerman Siap Kirim Rudal...
Jerman Siap Kirim Rudal Canggih Taurus ke Ukraina untuk Melawan Rusia
Listrik di Portugal...
Listrik di Portugal dan Spanyol Padam, Jaringan Kereta hingga Internet Lumpuh Total
Viral, Pangeran Saudi...
Viral, Pangeran Saudi 'Sleeping Prince' Koma 20 Tahun Berulang Tahun ke-36
Rekomendasi
Doa agar Haid Cepat...
Doa agar Haid Cepat Berhenti, Arab, Latin dan Terjemahan
Kejagung Tetapkan Heru...
Kejagung Tetapkan Heru Hanindyo Hakim Pembebas Ronald Tannur Tersangka Pencucian Uang
Hasil PSU Pilkada Bengkulu...
Hasil PSU Pilkada Bengkulu Selatan Digugat Paslon Suryatati-Ii Sumirat ke MK
Berita Terkini
Elon Musk: Drone Murah...
Elon Musk: Drone Murah China Bisa Hancurkan Jet Tempur Siluman F-35 AS dalam Hitungan Detik
26 menit yang lalu
Jet Tempur Su-27 Ukraina...
Jet Tempur Su-27 Ukraina Jatuh saat Bertempur Melawan Drone Rusia
1 jam yang lalu
Korban Tewas Ledakan...
Korban Tewas Ledakan Dahsyat Pelabuhan Iran Capai 70 Orang, Teheran Sebut Ada Kelalaian
1 jam yang lalu
Jatuh dari Kapal Induk...
Jatuh dari Kapal Induk Nuklir, Jet Tempur F/A-18 AS Seharga Rp1 Triliun Hilang di Laut Merah
2 jam yang lalu
Pakistan Klaim Serangan...
Pakistan Klaim Serangan Militer India Segera Terjadi
2 jam yang lalu
Wapres AS JD Vance:...
Wapres AS JD Vance: Ukraina Tak Akan Menang Perang Melawan Rusia!
3 jam yang lalu
Infografis
Jet Tempur F/A-18 AS...
Jet Tempur F/A-18 AS Seharga Rp1 Triliun Hilang di Laut Merah
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved