Sebelum Bentrok dengan India, China Kerahkan Jet Tempur Siluman J-20
loading...
A
A
A
NEW DELHI - Beberapa hari sebelum tentara China dan India kembali bentrok di kawasan perbatasan di Ladakh, Beijing mengerahkan kembali beberapa pesawat jet tempur siluman J-20 ke dekat perbatasan yang disengketakan tersebut.
Jet-jet tempur generasi kelima dikerahkan China ke dekat Ladakh untuk penyebaran operasional dan sudah siap melakukan penerbangan ekstensif di sana.
Seperti diberitakan sebelumnya, para tentara kedua negara itu kembali bentrok di kawasan timur Ladakh, tepatnya di tepi Pangong Tso , pada malam hari 29-30 Agustus 2020. Militer New Delhi menuduh pasukan Beijing telah melakukan pergerakan provokatif dengan maksud mengubah status quo wilayah sengketa. Tentara kedua kubu bentrok tangan kosong dan tak ada korban jiwa yang dilaporkan. (Baca: Para Tentara China dan India Bentrok Tangan Kosong di Pangong Tso )
Angkatan Darat New Delhi mengaku telah memperhatikan pergerakan pasukan Beijing dan menggagalkan upaya mereka untuk masuk ke wilayah baru di dekat tepi selatan Pangong Tso di timur Chushul, Ladakh.
"J-20 telah dikerahkan oleh PLAAF (Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat) di pangkalan udara Hotan dan mereka telah terbang dekat dengan wilayah India dekat Ladakh dan daerah sekitarnya. Pengerahan pesawat pembom strategis juga masih dilakukan oleh China," kata sumber pemerintah New Delhi kepada ANI, yang dilansir Times of India, Selasa (1/9/2020).
Langkah PLAAF China yang mengerahkan kembali pesawat terbaru dan paling mumpuni mereka di pangkalan udara dekat Ladakh dilakukan segera setelah India mulai mengoperasikan jet tempur Rafale, lima di antaranya telah bergabung dengan Angkatan Udara dan tiga hingga empat lainnya akan menyusul bergabung. (Baca: China Kerahkan Jet Tempur Siluman J-20 ke Dekat India Jadi Teka-teki )
Militer Beijing tidak pernah bersedia mengonfirmasi bentrok pasukan di sekitar Ladakh. Mereka juga menutup informasi perihal pengerahan jet tempur siluman J-20 ke dekat wilayah sengketa.
Tentara kedua negara sebelumnya terlibat bentrok mematikan di Ladakh pada pertengahan Juni. India mengakui bahwa 20 tentaranya tewas dalam pertengkaran itu. Sedangkan China merahasiakan berapa jumlah tentaranya yang kemungkinan tewas. (Baca juga: Reaksi Panglima TNI soal Insiden Penyerangan Mapolsek Ciracas )
Tidak adanya perbatasan yang ditandai antara China dan India telah menjadi sumber ketegangan selama beberapa dekade. Garis Kontrol Aktual, garis demarkasi longgar yang memisahkan wilayah kedua negara, dibuat setelah perang 1962 sebagai kompromi.
Jet-jet tempur generasi kelima dikerahkan China ke dekat Ladakh untuk penyebaran operasional dan sudah siap melakukan penerbangan ekstensif di sana.
Seperti diberitakan sebelumnya, para tentara kedua negara itu kembali bentrok di kawasan timur Ladakh, tepatnya di tepi Pangong Tso , pada malam hari 29-30 Agustus 2020. Militer New Delhi menuduh pasukan Beijing telah melakukan pergerakan provokatif dengan maksud mengubah status quo wilayah sengketa. Tentara kedua kubu bentrok tangan kosong dan tak ada korban jiwa yang dilaporkan. (Baca: Para Tentara China dan India Bentrok Tangan Kosong di Pangong Tso )
Angkatan Darat New Delhi mengaku telah memperhatikan pergerakan pasukan Beijing dan menggagalkan upaya mereka untuk masuk ke wilayah baru di dekat tepi selatan Pangong Tso di timur Chushul, Ladakh.
"J-20 telah dikerahkan oleh PLAAF (Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat) di pangkalan udara Hotan dan mereka telah terbang dekat dengan wilayah India dekat Ladakh dan daerah sekitarnya. Pengerahan pesawat pembom strategis juga masih dilakukan oleh China," kata sumber pemerintah New Delhi kepada ANI, yang dilansir Times of India, Selasa (1/9/2020).
Langkah PLAAF China yang mengerahkan kembali pesawat terbaru dan paling mumpuni mereka di pangkalan udara dekat Ladakh dilakukan segera setelah India mulai mengoperasikan jet tempur Rafale, lima di antaranya telah bergabung dengan Angkatan Udara dan tiga hingga empat lainnya akan menyusul bergabung. (Baca: China Kerahkan Jet Tempur Siluman J-20 ke Dekat India Jadi Teka-teki )
Militer Beijing tidak pernah bersedia mengonfirmasi bentrok pasukan di sekitar Ladakh. Mereka juga menutup informasi perihal pengerahan jet tempur siluman J-20 ke dekat wilayah sengketa.
Tentara kedua negara sebelumnya terlibat bentrok mematikan di Ladakh pada pertengahan Juni. India mengakui bahwa 20 tentaranya tewas dalam pertengkaran itu. Sedangkan China merahasiakan berapa jumlah tentaranya yang kemungkinan tewas. (Baca juga: Reaksi Panglima TNI soal Insiden Penyerangan Mapolsek Ciracas )
Tidak adanya perbatasan yang ditandai antara China dan India telah menjadi sumber ketegangan selama beberapa dekade. Garis Kontrol Aktual, garis demarkasi longgar yang memisahkan wilayah kedua negara, dibuat setelah perang 1962 sebagai kompromi.
(min)