China Kerahkan Jet Tempur Siluman J-20 ke Dekat India Jadi Teka-teki

Kamis, 20 Agustus 2020 - 02:42 WIB
loading...
China Kerahkan Jet Tempur...
Pesawat jet tempur siluman Chengdu J-20 China. Foto/REUTERS/Stringer
A A A
BEIJING - China terlacak telah mengerahkan pesawat-pesawat jet tempur siluman J-20 ke wilayah yang dekat dengan perbatasan India. Militer Beijing belum mengonfirmasi, namun media pemerintah setempat membenarkan adanya pengerahan pesawat tempur canggih tersebut.

Misi pengerahan jet-jet tempur tersebut masih jadi teka-teki. Media pemerintah, Global Times, melaporkan pengerahan jet-jet tempur J-20 ke area yang dekat dengan perbatasan China-India tidak boleh ditafsirkan berlebihan dalam konteks gesekan perbatasan kedua negara karena ketegangan sudah mereda.

Penyebaran jet tempur ini, lanjut Global Times, bisa jadi untuk latihan penerbangan jarak jauh pesawat dan bagian dari protokol pesawat perang untuk beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda,

Artikel tersebut mengacu pada artikel berita yang diterbitkan di Forbes, yang mengutip citra satelit yang mengklaim bahwa dua pesawat tempur J-20 telah dikerahkan oleh Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLAAF) di dekat perbatasan India-China. (Baca: Perancang J-20: Jet Tempur Siluman F-22 Raptor AS Tak Kompeten Melawan China )

J-20 ditugaskan untuk layanan tempur PLAAF pada tahun 2018. Pesawat itu terlihat, sekitar 320 km dari perbatasan, di bandara Hotan di Daerah Otonomi Xinjiang Uighur (XUAR) barat laut China.

Angkatan bersenjata China sejauh ini belum membuat pengumuman tentang penempatan pesawat tempur di dekat perbatasan meskipun ada kemungkinan skuadron jet tempur ditempatkan di dekat perbatasan yang panjang dan disengketakan dengan India.

“J-20 adalah jet tempur berat jarak jauh. Jadi, ketika ditempatkan di Hotan, berpotensi mencakup banyak wilayah di Asia Tengah dan Selatan," imbuh laporan Global Times, Rabu (19/8/2020).

Tabloid nasionalis yang jadi corong Partai Komunis China ini berusaha meremehkan pengerahan J-20.

"Pengerahan, jika benar, adalah kemungkinan bagian dari pelatihan normal tentang penerbangan jarak jauh dan adaptasi lingkungan," kata pakar penerbangan militer China Fu Qianshao yang dikutip tabloid tersebut.

Fu mengatakan China adalah negara besar dengan banyak lapangan terbang di berbagai medan dan dalam kondisi iklim yang berbeda, dan J-20 perlu terbang di lebih banyak wilayah untuk beradaptasi.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1593 seconds (0.1#10.140)