AS pada Palestina: Berhenti Hidup di Masa Lalu
loading...
A
A
A
ABU DHABI - Penasehat Gedung Putih, Jared Kushner mendesak masyarakat Palestina untuk berhenti hidup di masa lalu. Kushner mengatakan, Palestina harus melangkah maju dan memulai kembali pembicaraan damai dengan Israel .
Berbicara saat melakukan kunjungan ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), menantu dari Presiden Amerika Serikat (AS) , Donald Trump itu mengatakan, perdamaian abadi akan siap untuk warga Palestina, segera setelah mereka siap untuk menerimanya.
"Kami tidak bisa menginginkan perdamaian lebih dari mereka menginginkan perdamaian. Ketika mereka siap, seluruh wilayah sangat bersemangat untuk membantu mengangkat mereka dan membantu memajukan mereka. Tetapi mereka tidak bisa terjebak di masa lalu," ucap Kushner, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (1/9/2020). (
)
Kesepkatan abad ini menyerukan solusi dua negara, pengakuan klaim Israel atas permukiman di Tepi Barat, kedaulatan Israel atas Lembah Yordania dan pengakuan seluruh Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Untuk pihak Palestina, rencana tersebut mengusulkan dana USD 50 miliar untuk infrastruktur dan investasi, serta beberapa lingkungan di Yerusalem Timur untuk Ibu Kota Palestina.
Berbicara saat melakukan kunjungan ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), menantu dari Presiden Amerika Serikat (AS) , Donald Trump itu mengatakan, perdamaian abadi akan siap untuk warga Palestina, segera setelah mereka siap untuk menerimanya.
"Kami tidak bisa menginginkan perdamaian lebih dari mereka menginginkan perdamaian. Ketika mereka siap, seluruh wilayah sangat bersemangat untuk membantu mengangkat mereka dan membantu memajukan mereka. Tetapi mereka tidak bisa terjebak di masa lalu," ucap Kushner, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (1/9/2020). (
Baca Juga
Kesepkatan abad ini menyerukan solusi dua negara, pengakuan klaim Israel atas permukiman di Tepi Barat, kedaulatan Israel atas Lembah Yordania dan pengakuan seluruh Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Untuk pihak Palestina, rencana tersebut mengusulkan dana USD 50 miliar untuk infrastruktur dan investasi, serta beberapa lingkungan di Yerusalem Timur untuk Ibu Kota Palestina.
(esn)