Daftar 5 Negara BRICS yang Diancam Donald Trump, 3 di Antaranya Bersenjata Nuklir
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengancam akan mengenakan bea masuk impor 100% kepada anggota BRICS jika blok itu mengganti dolar Amerika dengan mata uang lain untuk transaksi perdagangan internasional.
"Gagasan bahwa negara-negara BRICS mencoba menjauh dari dolar sementara kita berdiam diri dan menonton sudah berakhir," tulis Donald Trump dalam sebuah posting media sosial, yang menguraikan rencananya untuk membangun kembali keunggulan ekonomi global AS setelah menjabat bulan depan.
"Kami menuntut komitmen dari negara-negara ini bahwa mereka tidak akan menciptakan mata uang BRICS baru, atau mendukung mata uang lain untuk menggantikan dolar AS yang perkasa, atau mereka akan menghadapi tarif 100%, dan harus mengucapkan selamat tinggal pada penjualan ke ekonomi AS yang luar biasa," papar Trump.
"Mereka dapat mencari 'orang bodoh' lain! Tidak ada kemungkinan bahwa BRICS akan menggantikan dolar AS dalam perdagangan internasional, dan setiap negara yang mencoba harus mengucapkan selamat tinggal kepada Amerika," imbuh Trump.
Blok ekonomi BRICS awalnya bernama BRIC (yang merupakan singkatan dari Brasil, Rusia, India, dan China) dibentuk tahun 2006. Baru pada tahun 2009, Afrika Selatan bergabung dan blok itu resmi berubah nama menjadi BRICS (dengan penambahan S diambil dari nama South Africa).
Kemudian pada Januari tahun ini, keangotaan blok itu diperluas hingga mencakup Mesir, Iran, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab. Sekitar 30 negara lain telah menyatakan minatnya untuk bergabung dengannya.
Mengacu pada ancaman Donald Trump, berikut 5 negara utama BRICS yang bisa jadi sasaran:
China, yang bersenjata nuklir, memiliki nilai ekspor ke AS sangat besar. Nilainya bisa mencapai ratusan miliar dolar per tahun.
Pengenaan tarif impor 100% akan sangat memengaruhi perekonomian China dan dinamika perdagangannya. Ancaman itu dapat mengganggu berbagai produk, mulai dari elektronik hingga barang konsumsi.
India, yang juga bersenjata nuklir, memiliki nilai ekspor ke AS cukup besar. Yakni, bisa mencapai puluhan miliar per tahun.
Produk utama India yang diekspor ke AS meliputi obat-obatan, mesin, tekstil, dan layanan teknologi informasi (IT).
Brasil juga memiliki nilai ekspor ke AS puluhan miliar per tahun, dengan komoditi andalannya adalah kedelai, kopi, hingga bijih besi.
Rusia, negara bersenjata nuklir yang saat ini bermusuhan dengan AS, juga memiliki nilai ekspor ke Amerika belasan hingga puluhan miliar per tahun. Namun, nilai itu merosot tajam sejak Washington menjatuhkan sanksi terkait invasi Moskow ke Ukraina.
Uranium hingga minyak menjadi produk andalan Rusia.
Afrika Selatan memiliki nilai ekspor ke AS sekitar 10 miliar per tahun, dengan produk andalannya termasuk platinum, emas, dan produk pertanian.
"Gagasan bahwa negara-negara BRICS mencoba menjauh dari dolar sementara kita berdiam diri dan menonton sudah berakhir," tulis Donald Trump dalam sebuah posting media sosial, yang menguraikan rencananya untuk membangun kembali keunggulan ekonomi global AS setelah menjabat bulan depan.
"Kami menuntut komitmen dari negara-negara ini bahwa mereka tidak akan menciptakan mata uang BRICS baru, atau mendukung mata uang lain untuk menggantikan dolar AS yang perkasa, atau mereka akan menghadapi tarif 100%, dan harus mengucapkan selamat tinggal pada penjualan ke ekonomi AS yang luar biasa," papar Trump.
"Mereka dapat mencari 'orang bodoh' lain! Tidak ada kemungkinan bahwa BRICS akan menggantikan dolar AS dalam perdagangan internasional, dan setiap negara yang mencoba harus mengucapkan selamat tinggal kepada Amerika," imbuh Trump.
Daftar 5 Negara BRICS yang Diancam Donald Trump
Blok ekonomi BRICS awalnya bernama BRIC (yang merupakan singkatan dari Brasil, Rusia, India, dan China) dibentuk tahun 2006. Baru pada tahun 2009, Afrika Selatan bergabung dan blok itu resmi berubah nama menjadi BRICS (dengan penambahan S diambil dari nama South Africa).
Kemudian pada Januari tahun ini, keangotaan blok itu diperluas hingga mencakup Mesir, Iran, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab. Sekitar 30 negara lain telah menyatakan minatnya untuk bergabung dengannya.
Mengacu pada ancaman Donald Trump, berikut 5 negara utama BRICS yang bisa jadi sasaran:
1. China
China, yang bersenjata nuklir, memiliki nilai ekspor ke AS sangat besar. Nilainya bisa mencapai ratusan miliar dolar per tahun.
Pengenaan tarif impor 100% akan sangat memengaruhi perekonomian China dan dinamika perdagangannya. Ancaman itu dapat mengganggu berbagai produk, mulai dari elektronik hingga barang konsumsi.
2. India
India, yang juga bersenjata nuklir, memiliki nilai ekspor ke AS cukup besar. Yakni, bisa mencapai puluhan miliar per tahun.
Produk utama India yang diekspor ke AS meliputi obat-obatan, mesin, tekstil, dan layanan teknologi informasi (IT).
3. Brasil
Brasil juga memiliki nilai ekspor ke AS puluhan miliar per tahun, dengan komoditi andalannya adalah kedelai, kopi, hingga bijih besi.
4. Rusia
Rusia, negara bersenjata nuklir yang saat ini bermusuhan dengan AS, juga memiliki nilai ekspor ke Amerika belasan hingga puluhan miliar per tahun. Namun, nilai itu merosot tajam sejak Washington menjatuhkan sanksi terkait invasi Moskow ke Ukraina.
Uranium hingga minyak menjadi produk andalan Rusia.
5. Afrika Selatan
Afrika Selatan memiliki nilai ekspor ke AS sekitar 10 miliar per tahun, dengan produk andalannya termasuk platinum, emas, dan produk pertanian.
(mas)