Donald Trump Ancam BRICS Jika Tinggalkan Dolar AS

Minggu, 01 Desember 2024 - 05:44 WIB
loading...
A A A
Para pemimpin BRICS tidak mengumumkan rencana untuk mata uang tersebut pada pertemuan puncak mereka di kota Kazan, Rusia, bulan lalu.

Sebaliknya, kelompok tersebut berjanji untuk membuat sistem pembayaran lintas batas yang berfungsi bersama jaringan SWIFT Barat, dan akan meningkatkan penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan internasional.

"Kerja sama dalam BRICS tidak ditujukan terhadap siapa pun atau apa pun—baik terhadap dolar maupun mata uang lainnya," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada bulan Oktober.

"Kerja sama ini mengejar tujuan utama untuk memastikan kepentingan negara-negara yang berpartisipasi dalam format ini,” paparnya.

“Penggunaan mata uang lokal untuk menyelesaikan tagihan perdagangan bilateral membantu menjaga pembangunan ekonomi bebas dari politik," imbuh Presiden Rusia Vladimir Putin saat itu.

Trump telah berjanji untuk menggunakan tarif untuk menyelesaikan defisit perdagangan AS, memaksa produsen lepas pantai untuk kembali, dan mencapai berbagai tujuan geopolitik.

Selain mengusulkan tarif menyeluruh sebesar 20% untuk semua barang yang masuk, Trump telah mengancam Kanada dan Meksiko dengan tarif tambahan sebesar 25% jika mereka gagal mengurangi aliran migran dan narkoba ke AS.

Trump juga menyatakan minggu ini: “Kami akan mengenakan tarif tambahan sebesar 10% kepada China, di atas tarif tambahan apa pun, hingga Beijing menindaklanjuti hukuman kepada produsen dan penyelundup fentanil, opioid sintetis yang kuat.”
(mas)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1180 seconds (0.1#10.140)