Gencatan Senjata Israel dan Hizbullah Berlaku sampai Kapan?

Sabtu, 30 November 2024 - 10:45 WIB
loading...
Gencatan Senjata Israel...
Serangan brutal Israel menewaskan ribuan warga di Lebanon sejak Oktober 2023. Foto/anadolu
A A A
BEIRUT - Gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah di Lebanon dimulai pada tanggal 27 November 2024 setelah berbagai negosiasi yang dimediasi Amerika Serikat (AS).

Gencatan senjata ini disepakati untuk memberi waktu 60 hari bagi pasukan Israel mundur dari posisinya di wilayah Lebanon Selatan.

Tujuan utama dari gencatan senjata ini adalah untuk menghentikan lebih dari satu tahun konflik yang telah merusak wilayah Lebanon dan Israel.

Selama periode gencatan senjata ini, Israel akan secara bertahap menarik mundur pasukan mereka dari Lebanon selatan, sementara pejuang Hizbullah akan mundur ke utara dari Sungai Litani.

Tentara Lebanon akan ditempatkan di wilayah tersebut untuk memantau gencatan senjata.

Selain itu, satu tim internasional yang dipimpin Amerika Serikat dan melibatkan pasukan damai dari Prancis akan dikerahkan untuk memantau pelaksanaan gencatan senjata.

Meskipun gencatan senjata ini dianggap sebagai langkah positif, beberapa pihak masih mencurigai kestabilannya karena adanya pelanggaran oleh kedua belah pihak sejak gencatan senjata mulai berlaku.

Baik Israel maupun Hizbullah saling menuduh pihak lain melanggar gencatan senjata.

Meski demikian, dalam pidato pertamanya yang disiarkan di televisi sejak gencatan senjata mulai berlaku, Sekretaris Jenderal Hizbullah Naim Qassem mengatakan pada hari Jumat (29/11/2024) bahwa dia tidak membayangkan "masalah atau perselisihan" dengan militer.

"Koordinasi antara perlawanan dan militer Lebanon akan berada pada tingkat tinggi untuk melaksanakan komitmen perjanjian," ujar Qassem.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Siapa Monther Abed?...
Siapa Monther Abed? Satu-satunya Korban Selamat Pembantaian Paramedis di Rafah oleh Israel
Dubes Israel Diusir...
Dubes Israel Diusir dari Pertemuan Tahunan Uni Afrika
Pasukan Israel Bunuh...
Pasukan Israel Bunuh Bocah Palestina Berkewarganegaraan AS di Tepi Barat
Daftar Jenderal Israel...
Daftar Jenderal Israel yang Berhasil Dibunuh Hamas
90% Permukiman Warga...
90% Permukiman Warga Palestina di Rafah Dihancurkan Israel
3 Anggota NATO yang...
3 Anggota NATO yang Halangi Kemenangan Israel di Tanah Palestina, Nomor 1 Mayoritas Muslim
Pembantaian Zionis Israel...
Pembantaian Zionis Israel di Palestina Kian Brutal, Mengapa Dunia Diam?
Eks Agen CIA Klaim Tahu...
Eks Agen CIA Klaim Tahu Lokasi Tabut Perjanjian yang Disebutkan dalam Alkitab
Jelang Musim Haji, Arab...
Jelang Musim Haji, Arab Saudi Peringatkan Jemaah Gunakan Visa Khusus atau Kena Denda
Rekomendasi
GRP Gandeng Mitra Baru...
GRP Gandeng Mitra Baru Dorong Pengadaan Berkelanjutan dan Dekarbonisasi Rantai Pasok
Calon Dubes RI untuk...
Calon Dubes RI untuk AS Sempat Diajukan Jokowi, tapi Fit and Proper Test Diminta Ditunda
1,454 Juta Kendaraan...
1,454 Juta Kendaraan Kembali ke Jabotabek Sepanjang Arus Balik Lebaran
Berita Terkini
Siapa Monther Abed?...
Siapa Monther Abed? Satu-satunya Korban Selamat Pembantaian Paramedis di Rafah oleh Israel
2 jam yang lalu
Dubes Israel Diusir...
Dubes Israel Diusir dari Pertemuan Tahunan Uni Afrika
4 jam yang lalu
Pasukan Israel Bunuh...
Pasukan Israel Bunuh Bocah Palestina Berkewarganegaraan AS di Tepi Barat
5 jam yang lalu
Angkatan Laut Inggris...
Angkatan Laut Inggris Takut dengan Kapal Pesiar Mewah Rusia
6 jam yang lalu
Diancam Trump, Milisi...
Diancam Trump, Milisi yang didukung Iran di Irak Siap Lucuti Senjata
6 jam yang lalu
Daftar Jenderal Israel...
Daftar Jenderal Israel yang Berhasil Dibunuh Hamas
7 jam yang lalu
Infografis
Qatar, UEA, dan Israel...
Qatar, UEA, dan Israel Gelar Latihan Militer Bersama
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved