Profil Gabriel Boric, Presiden Cile Pendukung Palestina yang Sering Kutuk Israel
loading...
A
A
A
Waktu itu, ribuan mahasiswa mengambil alih kampus dan fakultas, serta turun ke jalanan guna menuntut pendidikan gratis yang berkualitas untuk semua kalangan.
Protes tersebut akhirnya dapat dipadamkan dengan kompromi, bahwa beberapa mahasiswa akan mendapatkan kesempatan belajar dengan gratis.
Pada 2013, Boric memutuskan memulai kariernya sebagai wakil rakyat dengan pencalonannya sebagai anggota Kongres untuk Distrik 28 (Antartika, Tanjung Horn, Laguna Blanca, Natales, Porvenir, Primavera, Punta Arenas, Rio Verde, San Gregorio, Timaukel, dan Torres del Paine).
Ia kemudian terpilih dengan suara mayoritas pertama di distrik tersebut.
Selama awal masa jabatannya (2014 hingga 2018), Boric bersama sejumlah rekannya mengajukan rancangan undang-undang untuk mengurangi tunjangan parlemen.
Ia juga menjadi anggota komisi tetap untuk Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Adat, Zona Ekstrem dan Antartika Chili, serta Tenaga Kerja dan Jaminan Sosial.
Pada 2016, Boric menjadi salah satu anggota pendiri Frente Amplio yang mencalonkan Presiden Beatriz Sánchez.
Dalam pemilihan tersebut, mereka sukses mengonsolidasikan partai sebagai kekuatan politik terbesar ketiga di negara meski sebenarnya baru terbentuk beberapa bulan saja.
Kemudian Boric juga terpilih lagi untuk periode kedua. Sebagai anggota Kongres, kali ini ia menjadi anggota komisi tetap untuk Konstitusi, Legislasi, Kehakiman dan Regulasi, serta Zona Ekstrem dan Antartika Chili.
Pada Oktober 2019, Chili mengalami krisis sosial-politik yang hebat. Berminggu-minggu terjadi demonstrasi ketidakpuasan yang meluas, Boric memutuskan untuk menandatangani “Perjanjian untuk Perdamaian Sosial dan Konstitusi Baru”.
Protes tersebut akhirnya dapat dipadamkan dengan kompromi, bahwa beberapa mahasiswa akan mendapatkan kesempatan belajar dengan gratis.
Pada 2013, Boric memutuskan memulai kariernya sebagai wakil rakyat dengan pencalonannya sebagai anggota Kongres untuk Distrik 28 (Antartika, Tanjung Horn, Laguna Blanca, Natales, Porvenir, Primavera, Punta Arenas, Rio Verde, San Gregorio, Timaukel, dan Torres del Paine).
Ia kemudian terpilih dengan suara mayoritas pertama di distrik tersebut.
Selama awal masa jabatannya (2014 hingga 2018), Boric bersama sejumlah rekannya mengajukan rancangan undang-undang untuk mengurangi tunjangan parlemen.
Ia juga menjadi anggota komisi tetap untuk Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Adat, Zona Ekstrem dan Antartika Chili, serta Tenaga Kerja dan Jaminan Sosial.
Pada 2016, Boric menjadi salah satu anggota pendiri Frente Amplio yang mencalonkan Presiden Beatriz Sánchez.
Dalam pemilihan tersebut, mereka sukses mengonsolidasikan partai sebagai kekuatan politik terbesar ketiga di negara meski sebenarnya baru terbentuk beberapa bulan saja.
Kemudian Boric juga terpilih lagi untuk periode kedua. Sebagai anggota Kongres, kali ini ia menjadi anggota komisi tetap untuk Konstitusi, Legislasi, Kehakiman dan Regulasi, serta Zona Ekstrem dan Antartika Chili.
Pada Oktober 2019, Chili mengalami krisis sosial-politik yang hebat. Berminggu-minggu terjadi demonstrasi ketidakpuasan yang meluas, Boric memutuskan untuk menandatangani “Perjanjian untuk Perdamaian Sosial dan Konstitusi Baru”.