Eks Letnan Kolonel AS: Ukraina Harus Terima Kenyataan Kalah Perang Melawan Rusia
loading...
A
A
A
Scott juga bertanya kepada Davis apakah dunia akan "memberi ganjaran kepada Rusia karena menginvasi negara berdaulat" dengan memberi mereka sebagian tanah Ukraina untuk menghentikan perang.
"Sama sekali tidak, tidak memberi ganjaran apa pun kepada Rusia. Itu mengakui kenyataan," jawab Davis.
"Karena alternatifnya adalah dengan mengatakan, 'Ya, saya tidak ingin dia menang, jadi kita akan terus menempuh jalan ini'. Jalan yang selama ini kita tempuh, jika kita teruskan, akan ada lebih banyak orang Ukraina yang terbunuh, dan pada akhirnya mereka akan kalah dalam perang," katanya.
"Itulah kenyataan pahitnya. Itu tidak memberi ganjaran, tetapi itu mengakui kenyataan," paparnya.
AS telah mengirimkan lebih dari USD64 miliar bantuan militer ke Ukraina sejak Rusia melancarkan invasi skala penuh ke negara itu pada Februari 2022, menurut Departemen Pertahanan Amerika.
Rusia meningkatkan perang minggu ini dengan meluncurkan serangan rudal hipersonik Oreshnik terhadap pabrik rudal Ukraina di kota Dnipro.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky baru-baru ini mengatakan bahwa dia yakin perang Ukraina-Rusia akan berakhir lebih cepat setelah Trump kembali ke Gedung Putih daripada yang seharusnya.
"Yang pasti perang akan segera berakhir dengan kebijakan tim yang sekarang akan memimpin Gedung Putih. Ini adalah pendekatan mereka, janji mereka kepada warga negara mereka," kata Zelensky kepada media Ukraina; Suspilne.
"Ukraina harus melakukan segalanya agar perang ini berakhir tahun depan, berakhir melalui cara diplomatik," paparnya.
Zelensky juga mengatakan bahwa dia dan Trump telah melakukan panggilan telepon yang konstruktif segera setelah presiden terpilih Amerika itu memenangkan Pemilu 2024, tetapi tidak mengungkapkan apakah politisi Partai Republik itu mengajukan saran apa pun terkait negosiasi dengan Rusia.
"Sama sekali tidak, tidak memberi ganjaran apa pun kepada Rusia. Itu mengakui kenyataan," jawab Davis.
"Karena alternatifnya adalah dengan mengatakan, 'Ya, saya tidak ingin dia menang, jadi kita akan terus menempuh jalan ini'. Jalan yang selama ini kita tempuh, jika kita teruskan, akan ada lebih banyak orang Ukraina yang terbunuh, dan pada akhirnya mereka akan kalah dalam perang," katanya.
"Itulah kenyataan pahitnya. Itu tidak memberi ganjaran, tetapi itu mengakui kenyataan," paparnya.
AS telah mengirimkan lebih dari USD64 miliar bantuan militer ke Ukraina sejak Rusia melancarkan invasi skala penuh ke negara itu pada Februari 2022, menurut Departemen Pertahanan Amerika.
Rusia meningkatkan perang minggu ini dengan meluncurkan serangan rudal hipersonik Oreshnik terhadap pabrik rudal Ukraina di kota Dnipro.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky baru-baru ini mengatakan bahwa dia yakin perang Ukraina-Rusia akan berakhir lebih cepat setelah Trump kembali ke Gedung Putih daripada yang seharusnya.
"Yang pasti perang akan segera berakhir dengan kebijakan tim yang sekarang akan memimpin Gedung Putih. Ini adalah pendekatan mereka, janji mereka kepada warga negara mereka," kata Zelensky kepada media Ukraina; Suspilne.
"Ukraina harus melakukan segalanya agar perang ini berakhir tahun depan, berakhir melalui cara diplomatik," paparnya.
Zelensky juga mengatakan bahwa dia dan Trump telah melakukan panggilan telepon yang konstruktif segera setelah presiden terpilih Amerika itu memenangkan Pemilu 2024, tetapi tidak mengungkapkan apakah politisi Partai Republik itu mengajukan saran apa pun terkait negosiasi dengan Rusia.