Perekonomian China Melambat, Investor Asing Beramai-ramai Tarik Dana
loading...
A
A
A
Tren ini menyoroti tantangan yang dihadapi ekonomi China walau ada upaya pemerintah untuk meningkatkan kepercayaan.
Jika penurunan dalam FDI di China berlanjut sepanjang tahun, hal tersebut dapat mengakibatkan arus keluar bersih tahunan pertama sejak setidaknya tahun 1990, berdasarkan data saat ini. Tren ini telah mendorong beberapa perusahaan untuk mengurangi operasi mereka di China pada 2024.
Perusahaan otomotif Nissan Motor dan Volkswagen, serta Konica Minolta, telah mengurangi kehadiran mereka.
Pada bulan Juli, Nippon Steel mengumumkan kepergiannya dari usaha patungan di China, dan IBM menutup tim penelitian perangkat keras, yang memengaruhi sekitar 1.000 karyawan.
Potensi perang dagang yang meluas dan memburuknya hubungan dengan Beijing selama masa jabatan kedua Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump dapat semakin menghambat investasi.
Ketegangan geopolitik menjadi perhatian penting bagi anggota Kamar Dagang Amerika di Shanghai, seperti yang dicatat oleh Ketua Allan Gabor.
Gabor menyoroti kompleksitas perencanaan investasi skala besar dalam iklim ekonomi saat ini. Namun, dia menunjukkan bahwa banyak investor masih terlibat dalam investasi skala kecil hingga menengah, yang menunjukkan pendekatan investasi yang lebih tepat dan presisi.
Dia membagikan wawasan ini selama wawancara Bloomberg TV di China International Import Expo pekan lalu. Meski ada tantangan, langkah-langkah stimulus pemerintah baru-baru ini telah memberikan dampak positif pada segmen investor asing.
Menurut data bank sentral, nilai saham yang dimiliki warga asing meningkat lebih dari 26 persen sejak Agustus. Selain itu, indeks saham acuan China mengalami lonjakan signifikan hampir 21 persen di bulan September setelah upaya stimulus terkoordinasi, meski sejak itu telah kehilangan sebagian dari keuntungan tersebut.
Di sisi lain, investasi keluar dari China telah meningkat pesat, yang menunjukkan adanya pergeseran dalam dinamika investasi.
Pada kuartal ketiga, perusahaan-perusahaan China meningkatkan aset luar negeri mereka sekitar USD34 miliar, berdasarkan data awal. Hal ini menyebabkan total arus keluar untuk tahun 2024 menjadi USD143 miliar, menandai angka tertinggi ketiga yang tercatat untuk periode ini.
Jika penurunan dalam FDI di China berlanjut sepanjang tahun, hal tersebut dapat mengakibatkan arus keluar bersih tahunan pertama sejak setidaknya tahun 1990, berdasarkan data saat ini. Tren ini telah mendorong beberapa perusahaan untuk mengurangi operasi mereka di China pada 2024.
Perusahaan otomotif Nissan Motor dan Volkswagen, serta Konica Minolta, telah mengurangi kehadiran mereka.
Pada bulan Juli, Nippon Steel mengumumkan kepergiannya dari usaha patungan di China, dan IBM menutup tim penelitian perangkat keras, yang memengaruhi sekitar 1.000 karyawan.
Potensi perang dagang yang meluas dan memburuknya hubungan dengan Beijing selama masa jabatan kedua Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump dapat semakin menghambat investasi.
Ketegangan geopolitik menjadi perhatian penting bagi anggota Kamar Dagang Amerika di Shanghai, seperti yang dicatat oleh Ketua Allan Gabor.
Gabor menyoroti kompleksitas perencanaan investasi skala besar dalam iklim ekonomi saat ini. Namun, dia menunjukkan bahwa banyak investor masih terlibat dalam investasi skala kecil hingga menengah, yang menunjukkan pendekatan investasi yang lebih tepat dan presisi.
Dia membagikan wawasan ini selama wawancara Bloomberg TV di China International Import Expo pekan lalu. Meski ada tantangan, langkah-langkah stimulus pemerintah baru-baru ini telah memberikan dampak positif pada segmen investor asing.
Arus Keluar Modal Asing
Menurut data bank sentral, nilai saham yang dimiliki warga asing meningkat lebih dari 26 persen sejak Agustus. Selain itu, indeks saham acuan China mengalami lonjakan signifikan hampir 21 persen di bulan September setelah upaya stimulus terkoordinasi, meski sejak itu telah kehilangan sebagian dari keuntungan tersebut.
Di sisi lain, investasi keluar dari China telah meningkat pesat, yang menunjukkan adanya pergeseran dalam dinamika investasi.
Pada kuartal ketiga, perusahaan-perusahaan China meningkatkan aset luar negeri mereka sekitar USD34 miliar, berdasarkan data awal. Hal ini menyebabkan total arus keluar untuk tahun 2024 menjadi USD143 miliar, menandai angka tertinggi ketiga yang tercatat untuk periode ini.