Menteri Kehakiman Jepang Luncurkan Serangan Balasan pada Ghosn

Kamis, 09 Januari 2020 - 13:01 WIB
Menteri Kehakiman Jepang...
Menteri Kehakiman Jepang Luncurkan Serangan Balasan pada Ghosn
A A A
TOKYO - Menteri Kehakiman Jepang Masako Mori meluncurkan kecaman keras terhadap mantan bos Nissan Carlos Ghosn setelah bekas eksekutif automotif itu mengkritik sistem hukum Jepang sehingga dia tak mendapat proses yang adil dalam pengadilan.

Ghosn kini melarikan diri ke Lebanon dan menjadi buronan internasional. Dia berbicara ke publik untuk pertama kali pada Rabu (8/1) dengan menyatakan telah diperlakukan secara brutal oleh kejaksaan Tokyo. Dia mengaku kejaksaan menginterogasinya selama delapan jam per hari tanpa kehadiran pengacara dan mencoba memaksakan pengakuan darinya.

Dalam upaya melawan tindakan Ghosn yang hendak mengubah opini publik hingga menguntungkannya, Mori memberikan pernyataan untuk membela sistem pengadilan Jepang. Mori pun menggelar dua kali konferensi pers yakni setelah tengah malam dan pada Kamis (9/1) pukul 9.30 pagi.

"Saya memutuskan melakukan ini karena terdakwa Ghosn berupaya membenarkan pelariannya yang melanggar hukum dari Jepang dengan menyebarkan pengakuan palsu pada sistem pengadilan kami," kata Mori saat konferensi pers kedua.

Mori menyatakan, "Saya merasa bahwa kami perlu merespon segera untuk menyiarkan pemahaman benar pada orang di penjuru dunia."

Ghosn melarikan diri dari Jepang pada bulan lalu saat menunggu proses pengadilan dalam dakwaan terkait pendapatan yang tak dilaporkan, pelanggaran kepercayaan, dan penyalahgunaan dana perusahaan. Semua dakwaan itu dia sangkal.

Mori menyatakan tindakan Ghosn melarikan diri dari pengadilan itu termasuk kejahatan yang tak akan ditoleransi negara manapun. "Kesan saya dalam mendengarkannya ialah ada sedikit pernyataan yang didukung bukti nyata apapun. Jika dia ingin membuktikan dia tidak bersalah, dia harus menghadapi proses pengadilan yang adil di sini," kata Mori yang menambahkan, semua tuduhan terhadapnya terkait kejahatan keuangan di Jepang.

"Itu akan menjadi tanda warga yang baik dan orang bisnis first-class," ujar Mori.

Dia mengecam Ghosn yang melanggar ketentuan pembebasan bersyarat dengan melarikan diri tanpa menunjukkan paspor dan melanggar aturan internasional yang diikuti semua orang di dunia.

"Ini pelanggaran kepercayaan yang tak dapat dijelaskan pada anak kita," tutur Mori.
(sfn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4451 seconds (0.1#10.140)