Gempa Bumi Mengguncang Puerto Rico, Satu Orang Tewas

SAN JUAN - Gubernur Puerto Rico Wanda Vazquez mendeklarasikan status darurat pada Selasa (7/1) waktu setempat setelah serangkaian gempa bumi menewaskan satu orang, merobohkan sejumlah gedung dan memutus aliran listrik pada hampir seluruh warganya.

Gempa berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR) itu menjadi yang terbesar di pulau itu dihuni lebih dari 3 juta jiwa itu dalam 102 tahun.

"Dengan dua pembangkit listrik mati, air minum terhenti untuk sekitar 300.000 konsumen," papar Vazquez saat konferensi pers.

Dia menjelaskan, listrik akan kembali pulih di wilayah AS itu dalam 24-48 jam. "Sekolah-sekolah di Puerto Rico masih tutup dan pegawai publik, selain petugas kesehatan dan kepolisian akan tetap di rumah pada Rabu (8/1) saat pemeriksaan dilakukan pada keamanan struktur gedung-gedung," ujar Vazquez.

"Ada orang yang kehilangan nyawanya, ada orang yang kehilangan semua propertinya," kata dia tanpa memberikan rincian tentang besar kerusakan dan korban terluka.

Otoritas listrik Puerto Rico berharap dapat kembali memulihkan layanan di wilayah metropolitan San Juan, ibu kota bagi sekitar 2,3 juta orang.

"Sebanyak 346 orang kehilangan rumah setelah rumah mereka rata dengan tanah, sebagian besar di wilayah selatan. Banyak gedung yang menjadi puing," ungkap pejabat setempat.

Air minum dalam kemasan, baterai dan senter habis di berbagai supermarket San Juan. "Es juga sulit didapat saat warga berupaya menjaga makanan agar tidak membusuk," kata warga Luis Borri, 31.

"Air habis, orang mengambil sekitar 10 boks," kata Borri yang mengisi baterai ponselnya di Bandara Internasional San Juan tempat dia bekerja dan sejumlah generator listrik beroperasi untuk mendukung layanan bandara.