Respons Moskow usai AS Izinkan Ukraina Serang Rusia dengan Rudal Jarak Jauh Amerika

Senin, 18 November 2024 - 10:15 WIB
loading...
Respons Moskow usai...
AS dilaporkan telah izinkan Ukraina menyerang wilayah Rusia dengan rudal jarak jauh pasokan Amerika. Foto/The War Zone
A A A
MOSKOW - Moskow bereaksi singkat setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dilaporkan telah mengizinkan Ukraina menyerang wilayah Rusia dengan rudal jarak jauh pasokan Amerika.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan respons Moskow sama seperti yang disampaikan Presiden Vladimir Putin sebelumnya .

"Presiden telah menyampaikan pendapatnya tentang masalah ini," kata Zakharova kepada RBK, yang dilansir Senin (18/11/2024).

Pada bulan September, Putin menyatakan bahwa pasukan Ukraina tidak memiliki kemampuan untuk melakukan serangan dengan rudal jarak jauh yang dipasok Barat tanpa bantuan eksternal.



“Ini bukan masalah mengizinkan rezim Ukraina menyerang Rusia dengan senjata-senjata ini atau tidak. Ini tentang memutuskan apakah negara-negara NATO terlibat langsung dalam konflik militer atau tidak,” kata Putin saat itu.

Putin menambahkan bahwa jika keputusan mengizinkan serangan dibuat, "Moskow akan membuat keputusan yang tepat sebagai respons atas ancaman yang akan ditujukan kepada kami.”

Gedung Putih belum berkomentar secara terbuka tentang keputusan Biden memberikan "lampu hijau" kepada Ukraina untuk menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia dengan rudal jarak jauh pasokan Amerika sebagaimana dilaporkan beberapa media AS.

Laporan New York Times menyatakan bahwa Ukraina diperkirakan akan mengerahkan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) untuk melawan pasukan Rusia dan yang terduga pasukan Korea Utara di Wilayah Kursk Rusia, tempat pertempuran sengit sedang berlangsung.

Dugaan kehadiran pasukan Korea Utara telah digunakan sebagai bagian dari pembenaran atas perubahan kebijakan tersebut, meskipun tidak ada bukti terverifikasi bahwa pasukan Pyongyang beroperasi di Rusia.

Rudal ATACMS dapat ditembakkan dari peluncur HIMARS, yang telah dimiliki Ukraina dalam gudang senjatanya sejak 2022.



Pasukan Kyiv telah memiliki rudal ATACMS sejak April, tetapi hingga kini terbatas untuk menggunakannya di wilayah yang dianggap Ukraina oleh Washington. Rudal ATACMS melaju dengan kecepatan supersonik dan memiliki jangkauan 300 kilometer (190 mil).

“Langkah tersebut merupakan eskalasi yang signifikan dan dapat memicu respons langsung dari Moskow,” bunyi laporan tersebut.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky senang dengan laporan media-media Amerika tersebut. Dia lantas mengumbar ancaman terselubung.

“Rencana untuk memperkuat Ukraina adalah 'Rencana Kemenangan', yang saya sampaikan kepada mitra kami. Salah satu poin utamanya adalah kemampuan jarak jauh untuk tentara kami. Hari ini, banyak pembicaraan di media tentang kami yang menerima izin untuk tindakan masing-masing,” kata Zelensky pada akhir pidato videonya yang dirilis pada Minggu malam.

“Namun, serangan tidak dilakukan dengan kata-kata. Hal-hal seperti itu tidak diumumkan. Rudal akan berbicara sendiri. Mereka pasti akan melakukannya,” imbuh dia.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1072 seconds (0.1#10.140)