Biden dan Xi Jinping Sepakat Manusia yang Harus Mendikte Senjata Nuklir, Bukan AI

Minggu, 17 November 2024 - 13:03 WIB
loading...
A A A
Tidak hanya itu, kembalinya Trump ke Gedung Putih juga menimbulkan bayangan hitam atas hubungan kedua negara karena masih belum jelas bagaimana AS akan menangani China di bawah rezim Trump.

Selama kampanyenya, Trump menunjukkan pendekatan agresif terhadap China, dengan berjanji untuk menaikkan tarif hingga 60 persen atas impor Beijing.

Setelah kemenangannya dalam Pemilu 2024, Trump memilih Senator Marco Rubio sebagai menteri luar negeri dan politisi Partai Republik Mike Waltz sebagai penasihat keamanan nasional, yang keduanya telah menyuarakan pandangan agresif terhadap China.

Sementara itu, Xi Jinping mengucapkan selamat kepada Trump atas kemenangan telaknya, dengan menyatakan bahwa kedua negara mereka harus "saling rukun di era baru", dalam sebuah pernyataan.

"Hubungan China-AS yang stabil, sehat, dan berkelanjutan merupakan kepentingan bersama kedua negara dan sejalan dengan harapan masyarakat internasional," kata Xi Jinping baru-baru ini.

Meskipun demikian, hubungan antara China dan AS telah berada di ujung tanduk baru-baru ini setelah penyelidikan FBI menunjukkan bahwa pemerintah Beijing mencoba meretas jaringan telekomunikasi Washington untuk mencoba mencuri informasi dari pekerja pemerintah dan politisi Amerika.

Bulan lalu, para pejabat menyebutkan bahwa operasi yang terkait dengan China menargetkan telepon Trump dan pasangannya; JD Vance, bersama dengan staf Kamala Harris.
(mas)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1309 seconds (0.1#10.140)