Bakal Ikut Melawan Kiev, Ini Perbandingan Kekuatan Militer Korea Utara vs Ukraina
loading...
A
A
A
Pada bagian laut, Korut punya 35 kapal selam, 1 fregat, 4 korvet, dan 169 kapal patroli. Di sisi Ukraina, mereka memiliki 33 kapal patroli dan 3 mine warfare.
Menurut laporan The Independent, Vladimir Putin tidak membantah keterlibatan Korea Utara dalam perang Ukraina. Hal ini diungkapnya sebagai jawaban atas penolakan Barat terhadap laporan Kremlin terkait situasi di sana.
Melihat ke belakang, Putin dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dilaporkan sempat menandatangani perjanjian bantuan bersama pada Juni guna memfasilitasi transfer amunisi dan rudal bagi upaya perang Moskow.
Tahun ini, Putin juga mengunjungi Pyongyang untuk menandatangani pakta pertahanan yang menyerukan bantuan timbal balik menggunakan semua cara yang tersedia jika terjadi agresi terhadap salah satu negara.
Sementara itu, sejumlah pihak mengaitkan keputusan Putin ini sebagai bentuk kekhawatiran. Menurutnya, Rusia membutuhkan lebih banyak tentara jumlah korban dari sisi Moskow di Ukraina sangat tinggi.
Pada sisi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, ia mengaku cemas dan mendesak sekutu Ukraina untuk mengambil langkah-langkah guna mencegah pengerahan pasukan Korea Utara.
Ia juga berharap sekutu-sekutunya cepat bergerak alih-alih hanya “menonton” dan “menunggu”.
Melalui sebuah kesempatan, Zelensky juga mengatakan dirinya yakin pasukan Korea Utara nantinya akan dikirim ke garis depan.
"Ukraina pada dasarnya akan dipaksa untuk berperang melawan Korea Utara di Eropa," katanya.
Korea Utara memiliki salah satu angkatan darat terbesar di dunia. Pengerahan pasukan ke Rusia dapat memberi tentaranya pengalaman tempur, sehingga bisa meningkatkan potensi ancaman terhadap Korea Selatan.
Tanggapan Putin dan Zelensky soal Pengerahan Tentara Korea Utara
Menurut laporan The Independent, Vladimir Putin tidak membantah keterlibatan Korea Utara dalam perang Ukraina. Hal ini diungkapnya sebagai jawaban atas penolakan Barat terhadap laporan Kremlin terkait situasi di sana.
Melihat ke belakang, Putin dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dilaporkan sempat menandatangani perjanjian bantuan bersama pada Juni guna memfasilitasi transfer amunisi dan rudal bagi upaya perang Moskow.
Tahun ini, Putin juga mengunjungi Pyongyang untuk menandatangani pakta pertahanan yang menyerukan bantuan timbal balik menggunakan semua cara yang tersedia jika terjadi agresi terhadap salah satu negara.
Sementara itu, sejumlah pihak mengaitkan keputusan Putin ini sebagai bentuk kekhawatiran. Menurutnya, Rusia membutuhkan lebih banyak tentara jumlah korban dari sisi Moskow di Ukraina sangat tinggi.
Pada sisi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, ia mengaku cemas dan mendesak sekutu Ukraina untuk mengambil langkah-langkah guna mencegah pengerahan pasukan Korea Utara.
Ia juga berharap sekutu-sekutunya cepat bergerak alih-alih hanya “menonton” dan “menunggu”.
Melalui sebuah kesempatan, Zelensky juga mengatakan dirinya yakin pasukan Korea Utara nantinya akan dikirim ke garis depan.
"Ukraina pada dasarnya akan dipaksa untuk berperang melawan Korea Utara di Eropa," katanya.
Imbalan Korea Utara jika Bantu Rusia
Korea Utara memiliki salah satu angkatan darat terbesar di dunia. Pengerahan pasukan ke Rusia dapat memberi tentaranya pengalaman tempur, sehingga bisa meningkatkan potensi ancaman terhadap Korea Selatan.