Bakal Ikut Melawan Kiev, Ini Perbandingan Kekuatan Militer Korea Utara vs Ukraina
loading...
A
A
A
PYONGYANG - Perbandingan kekuatan militer Korea Utara vs Ukraina menarik diketahui. Baru-baru ini, tentara Pyongyang dilaporkan telah masuk ke wilayah perbatasan Rusia di Kursk dan bersiap berhadapan dengan tentara Kiev.
Sumber-sumber Barat menyebut Korea Utara telah mengirim 10.000-12.000 tentara ke Rusia.
Sementara Presiden Vladimir Putin mengatakan dia memiliki hak untuk mengerahkan tentara Pyongyang, Ukraina dan sekutunya mengutuk pengerahan pasukan itu karena khawatir meningkatkan eskalasi perang.
Tentara Ukraina sebelumnya maju ke Kursk dengan serangan mendadak pada awal Agustus dan menguasai banyak desa.
Nah, kemungkinan Rusia ingin merebut kembali wilayah tersebut dan mencoba mengandalkan dukungan tentara Korea Utara.
Perbandingan Kekuatan Militer Korea Utara vs Ukraina
Korea Utara dan Ukraina masuk deretan nama dalam daftar pemeringkatan Global Fire Power (GFP) 2024. Soal peringkat, Kiev ternyata lebih unggul dari Pyongyang.
Pada sisi Korea Utara, mereka berada di peringkat ke-36 dengan skor index 0,5313. Sementara Ukraina bertengger di urutan ke-18 dengan poin index 0,2598.
Korea Utara diperkirakan memiliki tentara aktif mencapai 1,32 juta. Selain itu, ada juga 560 ribu tentara cadangan serta 100.000 pasukan paramiliter.
Sedangkan di pihak Ukraina, mereka punya 900 ribu tentara aktif. Lalu, kekuatannya juga didukung 1,2 juta pasukan cadangan dan 100 ribu paramiliter.
Menurut sumber-sumber Barat, sementara ini diperkirakan ada lebih dari 10 ribu tentara Korea Utara yang dikerahkan menuju Rusia.
Mengutip DW, Badan intelijen Korea Selatan menduga pasukan Korut itu adalah unit khusus yang sangat terlatih.
Menurutnya, selama ini militer Korea Utara dirancang untuk berperang di Semenanjung Korea dan bukan untuk dikerahkan ke luar negeri.
Terlebih, tidak ada laporan yang menyebut prajurit Korut pernah dinas ke luar negeri sebelumnya.
Kemungkinan, mereka akan diberi tugas khusus seperti di bidang logistik atau terkait dengan rudal Korea Utara yang dikirim ke Rusia.
Sebaliknya, sumber lain menyebut pengerahan tentara Korut ditujukan untuk mengisi garis depan, sehingga akan menjadi ‘samsak’ saja.
Pada sisi persenjataan udara, Korea Utara punya 440 jet tempur, 132 pesawat penyerang, 1 pesawat angkut, 173 pesawat latih, dan 205 helikopter.
Sementara Ukraina memiliki 130 helikopter, 3 pesawat misi khusus, 73 pesawat latih, 24 pesawat angkut, 30 pesawat penyerang, serta 72 jet tempur.
Beralih ke darat, Pyongyang dibekali 5.845 tank, 24.696 kendaraan lapis baja, 4.500 self propelled artillery, dan 4.500 towed artillery.
Sedangkan Kiev punya 1.012 towed artillery, 1.205 self propelled artillery, 22.110 kendaraan lapis baja, dan 1.777 tank.
Pada bagian laut, Korut punya 35 kapal selam, 1 fregat, 4 korvet, dan 169 kapal patroli. Di sisi Ukraina, mereka memiliki 33 kapal patroli dan 3 mine warfare.
Menurut laporan The Independent, Vladimir Putin tidak membantah keterlibatan Korea Utara dalam perang Ukraina. Hal ini diungkapnya sebagai jawaban atas penolakan Barat terhadap laporan Kremlin terkait situasi di sana.
Melihat ke belakang, Putin dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dilaporkan sempat menandatangani perjanjian bantuan bersama pada Juni guna memfasilitasi transfer amunisi dan rudal bagi upaya perang Moskow.
Tahun ini, Putin juga mengunjungi Pyongyang untuk menandatangani pakta pertahanan yang menyerukan bantuan timbal balik menggunakan semua cara yang tersedia jika terjadi agresi terhadap salah satu negara.
Sementara itu, sejumlah pihak mengaitkan keputusan Putin ini sebagai bentuk kekhawatiran. Menurutnya, Rusia membutuhkan lebih banyak tentara jumlah korban dari sisi Moskow di Ukraina sangat tinggi.
Pada sisi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, ia mengaku cemas dan mendesak sekutu Ukraina untuk mengambil langkah-langkah guna mencegah pengerahan pasukan Korea Utara.
Ia juga berharap sekutu-sekutunya cepat bergerak alih-alih hanya “menonton” dan “menunggu”.
Melalui sebuah kesempatan, Zelensky juga mengatakan dirinya yakin pasukan Korea Utara nantinya akan dikirim ke garis depan.
"Ukraina pada dasarnya akan dipaksa untuk berperang melawan Korea Utara di Eropa," katanya.
Korea Utara memiliki salah satu angkatan darat terbesar di dunia. Pengerahan pasukan ke Rusia dapat memberi tentaranya pengalaman tempur, sehingga bisa meningkatkan potensi ancaman terhadap Korea Selatan.
Sebelum pengerahan pasukan, Korut sudah memasok Rusia dengan beberapa juta butir amunisi dan sejumlah rudal balistik. Sementara Rusia membalasnya dengan makanan, bahan bakar, dan mungkin teknologi satelit.
Seorang pengamat CSIS juga menyebut Kim Jong Un dapat mencoba untuk meningkatkan tuntutannya kepada Putin.
Kim sendiri sebenarnya sangat tertarik pada teknologi militer mutakhir seperti rudal antarbenua dan kapal selam nuklir, sehingga ia bisa nantinya meminta informasi seputar itu kepada Rusia.
Namun, jawaban Putin tentang memenuhi permintaan ini adalah masalah lain. Semua akan dipastikan dalam beberapa waktu ke depan.
Demikian ulasan mengenai perbandingan kekuatan militer Korea Utara vs Ukraina yang bisa diketahui.
Sumber-sumber Barat menyebut Korea Utara telah mengirim 10.000-12.000 tentara ke Rusia.
Sementara Presiden Vladimir Putin mengatakan dia memiliki hak untuk mengerahkan tentara Pyongyang, Ukraina dan sekutunya mengutuk pengerahan pasukan itu karena khawatir meningkatkan eskalasi perang.
Tentara Ukraina sebelumnya maju ke Kursk dengan serangan mendadak pada awal Agustus dan menguasai banyak desa.
Nah, kemungkinan Rusia ingin merebut kembali wilayah tersebut dan mencoba mengandalkan dukungan tentara Korea Utara.
Perbandingan Kekuatan Militer Korea Utara vs Ukraina
1. Peringkat Militer
Korea Utara dan Ukraina masuk deretan nama dalam daftar pemeringkatan Global Fire Power (GFP) 2024. Soal peringkat, Kiev ternyata lebih unggul dari Pyongyang.
Pada sisi Korea Utara, mereka berada di peringkat ke-36 dengan skor index 0,5313. Sementara Ukraina bertengger di urutan ke-18 dengan poin index 0,2598.
2. Jumlah Tentara
Korea Utara diperkirakan memiliki tentara aktif mencapai 1,32 juta. Selain itu, ada juga 560 ribu tentara cadangan serta 100.000 pasukan paramiliter.
Sedangkan di pihak Ukraina, mereka punya 900 ribu tentara aktif. Lalu, kekuatannya juga didukung 1,2 juta pasukan cadangan dan 100 ribu paramiliter.
Menurut sumber-sumber Barat, sementara ini diperkirakan ada lebih dari 10 ribu tentara Korea Utara yang dikerahkan menuju Rusia.
Mengutip DW, Badan intelijen Korea Selatan menduga pasukan Korut itu adalah unit khusus yang sangat terlatih.
Menurutnya, selama ini militer Korea Utara dirancang untuk berperang di Semenanjung Korea dan bukan untuk dikerahkan ke luar negeri.
Terlebih, tidak ada laporan yang menyebut prajurit Korut pernah dinas ke luar negeri sebelumnya.
Kemungkinan, mereka akan diberi tugas khusus seperti di bidang logistik atau terkait dengan rudal Korea Utara yang dikirim ke Rusia.
Sebaliknya, sumber lain menyebut pengerahan tentara Korut ditujukan untuk mengisi garis depan, sehingga akan menjadi ‘samsak’ saja.
3. Persenjataan
Pada sisi persenjataan udara, Korea Utara punya 440 jet tempur, 132 pesawat penyerang, 1 pesawat angkut, 173 pesawat latih, dan 205 helikopter.
Sementara Ukraina memiliki 130 helikopter, 3 pesawat misi khusus, 73 pesawat latih, 24 pesawat angkut, 30 pesawat penyerang, serta 72 jet tempur.
Beralih ke darat, Pyongyang dibekali 5.845 tank, 24.696 kendaraan lapis baja, 4.500 self propelled artillery, dan 4.500 towed artillery.
Sedangkan Kiev punya 1.012 towed artillery, 1.205 self propelled artillery, 22.110 kendaraan lapis baja, dan 1.777 tank.
Pada bagian laut, Korut punya 35 kapal selam, 1 fregat, 4 korvet, dan 169 kapal patroli. Di sisi Ukraina, mereka memiliki 33 kapal patroli dan 3 mine warfare.
Tanggapan Putin dan Zelensky soal Pengerahan Tentara Korea Utara
Menurut laporan The Independent, Vladimir Putin tidak membantah keterlibatan Korea Utara dalam perang Ukraina. Hal ini diungkapnya sebagai jawaban atas penolakan Barat terhadap laporan Kremlin terkait situasi di sana.
Melihat ke belakang, Putin dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dilaporkan sempat menandatangani perjanjian bantuan bersama pada Juni guna memfasilitasi transfer amunisi dan rudal bagi upaya perang Moskow.
Tahun ini, Putin juga mengunjungi Pyongyang untuk menandatangani pakta pertahanan yang menyerukan bantuan timbal balik menggunakan semua cara yang tersedia jika terjadi agresi terhadap salah satu negara.
Sementara itu, sejumlah pihak mengaitkan keputusan Putin ini sebagai bentuk kekhawatiran. Menurutnya, Rusia membutuhkan lebih banyak tentara jumlah korban dari sisi Moskow di Ukraina sangat tinggi.
Pada sisi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, ia mengaku cemas dan mendesak sekutu Ukraina untuk mengambil langkah-langkah guna mencegah pengerahan pasukan Korea Utara.
Ia juga berharap sekutu-sekutunya cepat bergerak alih-alih hanya “menonton” dan “menunggu”.
Melalui sebuah kesempatan, Zelensky juga mengatakan dirinya yakin pasukan Korea Utara nantinya akan dikirim ke garis depan.
"Ukraina pada dasarnya akan dipaksa untuk berperang melawan Korea Utara di Eropa," katanya.
Imbalan Korea Utara jika Bantu Rusia
Korea Utara memiliki salah satu angkatan darat terbesar di dunia. Pengerahan pasukan ke Rusia dapat memberi tentaranya pengalaman tempur, sehingga bisa meningkatkan potensi ancaman terhadap Korea Selatan.
Sebelum pengerahan pasukan, Korut sudah memasok Rusia dengan beberapa juta butir amunisi dan sejumlah rudal balistik. Sementara Rusia membalasnya dengan makanan, bahan bakar, dan mungkin teknologi satelit.
Seorang pengamat CSIS juga menyebut Kim Jong Un dapat mencoba untuk meningkatkan tuntutannya kepada Putin.
Kim sendiri sebenarnya sangat tertarik pada teknologi militer mutakhir seperti rudal antarbenua dan kapal selam nuklir, sehingga ia bisa nantinya meminta informasi seputar itu kepada Rusia.
Namun, jawaban Putin tentang memenuhi permintaan ini adalah masalah lain. Semua akan dipastikan dalam beberapa waktu ke depan.
Demikian ulasan mengenai perbandingan kekuatan militer Korea Utara vs Ukraina yang bisa diketahui.
(sya)