2 Negara Ini Gencar Intervensi Pemilu Presiden AS dengan Memanfaatkan Influencer dan AI

Rabu, 06 November 2024 - 14:15 WIB
loading...
2 Negara Ini Gencar...
Rusia dan Iran sangat gencar melancarkan intervensi pemilu presiden AS dengan memanfaatkan influencer dan AI. Foto/X/@KamalaHarris
A A A
WASHINGTON - Pemilu presiden Amerika Serikat (AS) menjadi perhatian banyak negara, termasuk musuh bebuyutan. Hasil pemilu AS akan menentukan hubungan dengan musuh-musuh Washington.

Intervensi negaras asing itu bertujuan untuk mempengaruhi hasil pemilu AS. Selain itu, musuh-musuh AS juga menginginkan kekacauan dalam pelaksaan pesta demokrasi tersebut.

2 Negara Ini Gencar Intervensi Pemilu Presiden AS dengan Memanfaatkan Influencer dan AI

1. Rusia

Rusia meningkatkan upayanya untuk membuat dan menyebarluaskan video palsu dan informasi palsu untuk melemahkan legitimasi pemilu Amerika dan memperburuk perpecahan yang sudah dalam. Itu diungkapkan badan intelijen AS memperingatkan beberapa jam sebelum Hari Pemilihan.

“Upaya ini berisiko memicu kekerasan, termasuk terhadap petugas pemilu. Kami mengantisipasi aktor Rusia akan merilis konten buatan tambahan dengan tema-tema ini hingga Hari Pemilihan dan pada hari-hari dan minggu-minggu setelah pemungutan suara ditutup” menurut pernyataan bersama dari Kantor Direktur Intelijen Nasional, FBI, dan Departemen Keamanan Dalam Negeri, dilansir Al Arabiya.


2. Iran

Badan-badan tersebut juga mengatakan bahwa Iran menimbulkan ancaman terhadap integritas pemilu dan telah "melakukan aktivitas siber yang jahat untuk membahayakan kampanye mantan Presiden Trump."

Akhir bulan lalu, pejabat intelijen mengatakan bahwa agen Rusia berada di balik video palsu yang diduga memperlihatkan seseorang merobek surat suara di Pennsylvania. Selama akhir pekan, Kedutaan Besar Rusia di Washington membantah, dalam sebuah pernyataan di Telegram, bahwa mereka ada hubungannya dengan video yang secara keliru tampak memperlihatkan kecurangan pemungutan suara.

"Kami memandang tuduhan ini tidak berdasar," kata kedutaan dalam pernyataan tersebut.

Menurut David Salvo, direktur pelaksana di Aliansi untuk Mengamankan Demokrasi dan Pengaruh Otokratis yang Jahat dari German Marshall Fund, jumlah konten yang dibuat dan disebarkan oleh agen yang bekerja untuk musuh AS telah meningkat dalam pemilu 2024 dibandingkan dengan pemilu sebelumnya. "Rusia dan Iran juga menggunakan lebih banyak taktik kali ini, dengan menggunakan AI dan influencer Amerika," tambahnya.

Dalam periode antara Hari Pemilihan dan hari pelantikan, Rusia dan Iran kemungkinan akan memperkuat aktor domestik yang menyerukan kekerasan. " Kedua negara itu menggunakan kerentanan ekstremisme politik ini untuk mencoba menggerakkan warga Amerika agar keluar dan memprotes dengan kekerasan," kata Salvo.

Sebelumnya Jen Easterly, direktur Badan Keamanan Siber dan Keamanan Infrastruktur mengatakan kepada wartawan bahwa "kita berada dalam siklus pemilihan dengan jumlah disinformasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, termasuk disinformasi yang disebarkan dan diperkuat secara agresif oleh musuh asing kita dalam skala yang lebih besar daripada sebelumnya."

"Kita tidak dapat membiarkan musuh asing kita memiliki hak suara dalam demokrasi kita," tambahnya.

(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Benarkah Perusahaan...
Benarkah Perusahaan Satelit China Dukung Houthi Yaman Perangi AS?
3 Tujuan Rusia Menempatkan...
3 Tujuan Rusia Menempatkan Pesawat Tempur di Biak Papua
Rakyat Swiss Minta Pembelian...
Rakyat Swiss Minta Pembelian 36 Jet Tempur Siluman F-35 AS Dibatalkan, Ini Alasannya
3 Kebijakan Putra Mahkota...
3 Kebijakan Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang Mengubah Wajah Arab Saudi
Jerman Tak Siap Hadapi...
Jerman Tak Siap Hadapi Perang Dunia III Melawan Rusia, Ini Sebabnya
Mahasiswa Indonesia...
Mahasiswa Indonesia Ditahan AS, Jadi Korban Kebijakan Imigrasi Trump
Jenderal AS Ini Sudah...
Jenderal AS Ini Sudah Tak Sabar Ingin Mengebom Iran, tapi...
Paus Fransiskus Meninggal...
Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Para Pemimpin Dunia Sampaikan Belasungkawa
Kenapa Pope Dipanggil...
Kenapa Pope Dipanggil Paus di Indonesia? Simak Fakta Menarik yang Jarang Diketahui
Rekomendasi
Pengacara Hedon, Rakyat...
Pengacara Hedon, Rakyat Tekor Rp60 Miliar untuk Menyapu Rp17,7 Triliun
Tak Terbukti Curang,...
Tak Terbukti Curang, Tia Rahmania Dapat Dukungan Warga Dapil Banten 1
Bidik Pasar Singapura,...
Bidik Pasar Singapura, KIN dan Morinaga Kolaborasi Hadirkan Inovasi Susu Premium
Berita Terkini
Paus Fransiskus Wafat...
Paus Fransiskus Wafat usai Sampaikan Pidato Terakhir Serukan Diakhirinya Perang di Gaza
1 jam yang lalu
5 Fakta Fahda binti...
5 Fakta Fahda binti Falah, Istri Raja Salman dan Ibu dari Putra Mahkota Arab Saudi
3 jam yang lalu
Dunia Berduka, Lonceng...
Dunia Berduka, Lonceng Gereja-gereja Berdentang untuk Paus Fransiskus
4 jam yang lalu
Para Pemimpin Timur...
Para Pemimpin Timur Tengah Ungkap Duka Mendalam atas Wafatnya Paus Fransiskus
5 jam yang lalu
Pemukim Israel Culik...
Pemukim Israel Culik 2 Anak Palestina, Mengikat Mereka di Pohon hingga Pingsan
6 jam yang lalu
Benarkah Perusahaan...
Benarkah Perusahaan Satelit China Dukung Houthi Yaman Perangi AS?
7 jam yang lalu
Infografis
2 Negara NATO akan Kirim...
2 Negara NATO akan Kirim Jet Tempur dan Kapal Perang ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved