Donald Trump Mampu Bangkit dari Jurang Politik, Bagaimana Caranya?

Minggu, 03 November 2024 - 18:11 WIB
loading...
A A A
“Dia marah, frustrasi, tidak yakin bagaimana menghabiskan hari-harinya dan tanpa rencana untuk masa depan politiknya,” katanya.


4. Mudah Meledak

Liputan media dan obrolan politik bulan itu mencerminkan ketidakpastian atas masa depannya. Setelah kekalahan elektoral yang jelas diikuti oleh kekacauan di Capitol, beberapa bahkan lebih definitif, yang menunjukkan bahwa tidak ada jalan kembali bagi Trump.

“Dan begitu saja, karier politik Donald J. Trump yang berani, mudah meledak, dan terkadang cemerlang berakhir,” demikian bunyi salah satu artikel opini di The Hill.

Subjudul artikel opini Januari 2021 di The New York Times menyatakan: “Eksperimen yang mengerikan telah berakhir.” Judul beritanya bahkan lebih gamblang: “Presiden Donald J. Trump: Akhir.”

Namun sebelum Trump berangkat ke Florida pada hari pelantikannya, ia mengisyaratkan apa yang akan terjadi.

“Kami mencintaimu,” katanya dalam sambutan kepada para pendukung di landasan pacu pangkalan Angkatan Udara Maryland. “Kami akan kembali dalam suatu bentuk.”

Seminggu kemudian, menjadi jelas bahwa Trump tidak perlu menunggu lama untuk menegaskan pengaruh politiknya yang berkelanjutan. Partai kembali kepadanya.

Anggota Kongres California Kevin McCarthy, pemimpin Partai Republik di DPR, mengunjungi mantan presiden itu di Mar-a-Lago, berpose untuk foto di sebelah Trump yang berseri-seri.

Segera setelah serangan 6 Januari, McCarthy mengatakan bahwa Trump “bertanggung jawab” atas kekerasan massa dan merekomendasikan agar Kongres secara resmi mengecamnya atas tindakannya. Sekarang dia berjanji untuk bekerja sama dengan mantan presiden untuk memenangkan mayoritas kursi di Kongres pada pemilihan paruh waktu tahun depan.

Bahkan ketika Senat AS yang dikendalikan Demokrat sedang mempersiapkan diri untuk menggelar sidang pemakzulan Trump, kunjungan McCarthy ke Palm Beach menunjukkan bahwa salah satu anggota Partai Republik paling berkuasa di Kongres masih memandang mantan presiden itu sebagai penentu kekuasaan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1037 seconds (0.1#10.140)