Bos JP Morgan: Perang Dunia III Telah Dimulai!

Kamis, 31 Oktober 2024 - 12:21 WIB
loading...
A A A
Partai Komunis China mengatakan pulau demokrasi independen berpenduduk 23 juta orang itu adalah haknya, dan menentang keras semua bentuk kemerdekaan.

Beijing menolak untuk mengesampingkan kemungkinan menggunakan kekuatan untuk mencaplok sisa pertahanan terakhir terhadap revolusi 1949.

Beberapa hari sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin sekali lagi menyampaikan kesediaannya untuk menggunakan senjata nuklir.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menegaskan bahwa Barat "mencari masalah" dengan mempertimbangkan permintaan Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh mereka guna menyerang jauh di dalam wilayah Rusia.

“Kami kini menegaskan sekali lagi bahwa bermain api—dan mereka seperti anak kecil yang bermain korek api—adalah hal yang sangat berbahaya bagi paman dan bibi dewasa yang dipercayakan dengan senjata nuklir di satu atau beberapa negara ketiga,” kata Lavrov.

“Orang Amerika dengan tegas mengaitkan percakapan tentang Perang Dunia III sebagai sesuatu yang, amit-amit, jika itu terjadi, akan memengaruhi Eropa secara eksklusif.”

Sementara itu, Rusia terus meningkatkan penggunaan pesawat nirawak dan rudal jarak jauh yang dipasok oleh Korea Utara dan Iran karena persediaannya sendiri berkurang.

“Kami tidak pernah mengalami situasi di mana seseorang mengancam pemerasan nuklir,” kata Dimon, merujuk pada Putin.

“Itu: ‘Jika militer Anda mulai menang, kami akan meluncurkan senjata nuklir’. Jika itu tidak membuat Anda takut, itu seharusnya membuat Anda takut.”

Poros Otoriter Mulai Bergerak


Minggu lalu, Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mengonfirmasi telah mengamati keberadaan sekitar 3.000 pasukan khusus Korea Utara di dalam Rusia.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1306 seconds (0.1#10.140)