Tidak Seperti Hassan Nasrallah, Pemimpin Baru Hizbullah Justru Bukan dari Keturunan Nabi Muhammad, Kenapa?

Rabu, 30 Oktober 2024 - 18:57 WIB
loading...
Tidak Seperti Hassan...
Naim Qassem merupakan pemimpin Hizbullah yang bukan dari jalur keturunan Nabi Muhammad. Foto/Al Manar
A A A
BEIRUT - Iran mengatakan pemilihan Naim Qassem sebagai pemimpin baru Hizbullah setelah pembunuhan Hassan Nasrallah akan memungkinkan kelompok itu muncul sebagai pemenang meskipun ada tekanan.

Qassem, yang dijadwalkan menyampaikan pidato pertamanya sebagai sekretaris jenderal Hizbullah dalam beberapa jam ke depan, adalah penerus yang "layak", tulis Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi dalam sebuah pesan.

"Kami akan senang bertemu dengannya, tetapi ini akan bergantung pada perkembangan yang sedang berlangsung di Lebanon," katanya.

Mohammad Bagheri, kepala staf Angkatan Bersenjata Iran, mengatakan bahwa pemilihan Qassem "adalah perwujudan dari otoritas, kesiapan, dan kapasitas yang berkembang dari front perlawanan yang bangga dan juara Lebanon, Hizbullah, untuk mengatasi krisis dan pasti mengatasi musuh vampir Zionis".

Siapa Naim Qassem?

Sekretaris jenderal baru Hizbullah adalah Naim Qassem, orang nomor dua setelah mendiang Hassan Nasrallah yang dibunuh oleh Israel pada 27 September.

Hizbullah mengumumkan pengangkatan tersebut pada hari Selasa melalui saluran Telegramnya.

1. Aktif di Hizbullah sejak Lama

Qassem memiliki sejarah panjang dalam aktivisme politik Syiah dan telah menjadi wakil sekretaris jenderal Hizbullah sejak 1991 ketika Abbas al-Musawi menjadi sekretaris jenderal.

Al-Musawi juga dibunuh oleh Israel.

“Ia berharap menjadi sekretaris jenderal Hizbullah ketika Musawi terbunuh pada tahun 1992,” kata Nicholas Blanford, seorang peneliti senior nonresiden pada program Timur Tengah Dewan Atlantik, kepada Al Jazeera.

“Dewan Syura memilih Nasrallah, yang merupakan anak ajaib Musawi.”

2. Pernah Berguru kepada Ayatollah Agung Mohammad Hussein Fadlallah

Melansir Al Jazeera, Qassem lahir di Kfar Kila, provinsi Nabatieh, sebuah desa di Lebanon selatan yang telah menderita banyak serangan Israel, terutama sejak Oktober lalu.

Salah satu mentor agama Qassem adalah Ayatollah Agung Mohammad Hussein Fadlallah yang sangat dihormati, dan Qassem sendiri telah mengajar kelas-kelas agama selama beberapa dekade di Beirut.

Pada tahun 1970-an, ia bergabung dengan Gerakan Orang-Orang yang Dirampas milik mendiang Imam Musa al-Sadr, yang akhirnya menjadi bagian dari Gerakan Amal di Lebanon.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1006 seconds (0.1#10.140)