3 Dosa Israel Terhadap Indonesia, Salah Satunya Melukai Prajurit TNI di UNIFIL
loading...
A
A
A
Ketua dewan pengawas MER-C di Jakarta, Sarbini Abdul Murad, menyampaikan bahwa setidaknya ada 40 pasien dan 15 petugas medis yang terjebak di dalam rumah sakit.
Ia juga mengungkap serangan Israel di sana menghancurkan sejumlah bagian bangunan rumah sakit, sementara di luar masih terjadi pengepungan oleh tank-tank tentara Zionis.
Serangan Israel yang ditujukan ke RS Indonesia di Gaza turut membuat para relawan di sana dalam bahaya. Tentara Zionis bahkan sempat mengancam dan mengeluarkan perintah untuk evakuasi segera dari bangunan tersebut.
Antara melaporkan bahwa Relawan Komite Penyelamatan Darurat Medis (MER-C) Indonesia, Fikri Rofiul Haq dan Edi Wahyudi pada akhirnya mengikuti proses evakuasi. Mereka dievakuasi dari Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara menuju RS Al-Ahli Arab di Kota Gaza.
Sebelum itu, Israel menyebarkan selebaran perintah evakuasi yang dijatuhkan di sekitar RS Indonesia dan daerah lainnya pada Minggu pagi waktu setempat (6/10). Selebaran itu berisikan perintah yang tertulis dalam bahasa Arab.
Isinya tentang perintah untuk seluruh warga di Gaza utara, baik di Kota Beit Lahiya, Kota Beit Hanoun, dan Kota Beit Jabaliya, agar segera mengungsi ke Gaza selatan.
Selain itu, Zionis juga meminta pengosongan tenaga medis dan pasien di tiga rumah sakit di Gaza utara: yaitu RS Indonesia, RS Kamal Adwan dan RS Al Audah.
Pada pengakuan relawan terkait, Israel disebut sempat juga mengancam siapa pun yang masih tinggal di rumah sakit di sana akan dibunuh atau ditangkap sebagaimana mereka melakukannya di RS Al-Shifa.
Militer Israel sempat menyerang Markas Besar Pasukan Perdamaian PBB (UNIFIL) di Naqoura, Lebanon. Pada insiden itu, dua prajurit TNI yang sedang bertugas sebagai Pasukan Perdamaian PBB terluka.
Sebagai informasi, UNIFIL adalah akronim dari United Nations Interim Force in Lebanon atau Pasukan Sementara PBB di Lebanon. Dua prajurit TNI yang tergabung di sana terluka saat menjalankan tugas pemantauan di menara pemantau markas kontingen Indonesia di Naqoura.
Ia juga mengungkap serangan Israel di sana menghancurkan sejumlah bagian bangunan rumah sakit, sementara di luar masih terjadi pengepungan oleh tank-tank tentara Zionis.
2. Mengancam Relawan Indonesia
Serangan Israel yang ditujukan ke RS Indonesia di Gaza turut membuat para relawan di sana dalam bahaya. Tentara Zionis bahkan sempat mengancam dan mengeluarkan perintah untuk evakuasi segera dari bangunan tersebut.
Antara melaporkan bahwa Relawan Komite Penyelamatan Darurat Medis (MER-C) Indonesia, Fikri Rofiul Haq dan Edi Wahyudi pada akhirnya mengikuti proses evakuasi. Mereka dievakuasi dari Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara menuju RS Al-Ahli Arab di Kota Gaza.
Sebelum itu, Israel menyebarkan selebaran perintah evakuasi yang dijatuhkan di sekitar RS Indonesia dan daerah lainnya pada Minggu pagi waktu setempat (6/10). Selebaran itu berisikan perintah yang tertulis dalam bahasa Arab.
Isinya tentang perintah untuk seluruh warga di Gaza utara, baik di Kota Beit Lahiya, Kota Beit Hanoun, dan Kota Beit Jabaliya, agar segera mengungsi ke Gaza selatan.
Selain itu, Zionis juga meminta pengosongan tenaga medis dan pasien di tiga rumah sakit di Gaza utara: yaitu RS Indonesia, RS Kamal Adwan dan RS Al Audah.
Pada pengakuan relawan terkait, Israel disebut sempat juga mengancam siapa pun yang masih tinggal di rumah sakit di sana akan dibunuh atau ditangkap sebagaimana mereka melakukannya di RS Al-Shifa.
3. Melukai Prajurit TNI di Lebanon
Militer Israel sempat menyerang Markas Besar Pasukan Perdamaian PBB (UNIFIL) di Naqoura, Lebanon. Pada insiden itu, dua prajurit TNI yang sedang bertugas sebagai Pasukan Perdamaian PBB terluka.
Sebagai informasi, UNIFIL adalah akronim dari United Nations Interim Force in Lebanon atau Pasukan Sementara PBB di Lebanon. Dua prajurit TNI yang tergabung di sana terluka saat menjalankan tugas pemantauan di menara pemantau markas kontingen Indonesia di Naqoura.