Ini Penampakan Kerusakan Situs Rudal Iran yang Digempur Jet Tempur Israel

Minggu, 27 Oktober 2024 - 07:54 WIB
loading...
Ini Penampakan Kerusakan...
Citra satelit menunjukkan kerusakan situs-situs militer Iran yang diserang jet tempur Israel. Foto/X @FardadFarahzad/Iran International
A A A
TEHERAN - Citra satelit komersial menunjukkan serangan udara jet tempur Israel pada Sabtu dini hari menghantam bangunan yang digunakan Iran untuk mencampur bahan bakar padat untuk rudal balistik.

Citra-citra satelit itu telah dianalisis secara terpisah oleh dua peneliti Amerika Serikat (AS), sebagaimana dilansir Reuters, Minggu (27/10/2024).

Dua peneliti tersebut adalah David Albright, mantan inspektur senjata PBB yang mengepalai kelompok penelitian Institut Sains dan Keamanan Internasional, dan Decker Eveleth, analis riset asosiasi di CNA, sebuah lembaga think tank di Washington.

Mereka memberi tahu Reuters secara terpisah bahwa Israel menyerang Parchin, kompleks militer besar di dekat Teheran. Israel juga menyerang Khojir, menurut Eveleth, lokasi produksi rudal yang luas di dekat Teheran.



Reuters melaporkan pada bulan Juli bahwa Khojir sedang mengalami perluasan besar-besaran.

“Serangan Israel mungkin telah secara signifikan menghambat kemampuan Iran untuk memproduksi rudal secara massal,” kata Eveleth.

Militer Israel mengatakan tiga gelombang jet Israel menyerang pabrik rudal dan lokasi lain di dekat Teheran dan di Iran barat pada Sabtu pagi sebagai balasan atas serangan Teheran pada 1 Oktober yang menembakkan hampir 200 rudal terhadap Israel.

Militer Iran mengatakan pesawat tempur Israel menggunakan "hulu ledak yang sangat ringan" untuk menyerang sistem radar perbatasan di provinsi Ilam, Khuzestan, dan di sekitar Teheran.

Eveleth mengatakan bahwa gambar dari Planet Labs, sebuah perusahaan satelit komersial, menunjukkan bahwa serangan Israel menghancurkan dua gedung di Khojir tempat bahan bakar padat untuk rudal balistik dicampur.

Bangunan-bangunan itu dikelilingi oleh tanggul tanah yang tinggi, menurut gambar yang ditinjau oleh Reuters.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1369 seconds (0.1#10.140)