Vladimir Putin Sudah Muak dengan Kemunafikan Barat
loading...
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku sudah muak dengan kemunafikan Barat. Dia menegaskan Rusia tidak akan lagi menoleransi janji-janji yang diingkari NATO dan sekutunya.
Berbicara pada akhir KTT BRICS di Kazan, pada Kamis, Putin menekankan ketidakpuasannya dengan pengabaian Barat terhadap perjanjian internasional dan keadilan.
"Apakah adil untuk berbohong di depan wajah kita tentang NATO yang tidak berkembang, dan kemudian melakukan ekspansi?" tanya Putin, mengacu pada jaminan yang diberikan kepada Rusia pada tahun 1990-an bahwa aliansi itu tak akan memperluas keanggotaannya jauh ke timur dekat Rusia.
Putin juga mengecam kudeta Maidan yang didukung Amerika Serikat tahun 2014 di Ukraina—yang menggulingkan presiden terpilih secara demokratis negara itu, Victor Yanukovich—dengan mengatakan bahwa hal itu merupakan pelanggaran hukum internasional.
Dia menambahkan bahwa hal itu secara langsung telah menyebabkan konflik yang sedang berlangsung antara Kyiv dan Moskow.
“Tidak ada keadilan di sini,” kata Putin.
“Kami ingin mengubah situasi ini. Dan kami akan mencapainya," ujarnya, seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (25/10/2024).
Pemimpin Kremlin ini juga menolak klaim baru-baru ini oleh intelijen Inggris bahwa Moskow bertanggung jawab atas kerusuhan di Inggris, menepisnya sebagai “omong kosong".
Putin berpendapat bahwa setiap masalah di Inggris disebabkan oleh kebijakan dalam negerinya sendiri, bukan campur tangan Rusia.
Berbicara pada akhir KTT BRICS di Kazan, pada Kamis, Putin menekankan ketidakpuasannya dengan pengabaian Barat terhadap perjanjian internasional dan keadilan.
"Apakah adil untuk berbohong di depan wajah kita tentang NATO yang tidak berkembang, dan kemudian melakukan ekspansi?" tanya Putin, mengacu pada jaminan yang diberikan kepada Rusia pada tahun 1990-an bahwa aliansi itu tak akan memperluas keanggotaannya jauh ke timur dekat Rusia.
Putin juga mengecam kudeta Maidan yang didukung Amerika Serikat tahun 2014 di Ukraina—yang menggulingkan presiden terpilih secara demokratis negara itu, Victor Yanukovich—dengan mengatakan bahwa hal itu merupakan pelanggaran hukum internasional.
Dia menambahkan bahwa hal itu secara langsung telah menyebabkan konflik yang sedang berlangsung antara Kyiv dan Moskow.
“Tidak ada keadilan di sini,” kata Putin.
“Kami ingin mengubah situasi ini. Dan kami akan mencapainya," ujarnya, seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (25/10/2024).
Pemimpin Kremlin ini juga menolak klaim baru-baru ini oleh intelijen Inggris bahwa Moskow bertanggung jawab atas kerusuhan di Inggris, menepisnya sebagai “omong kosong".
Putin berpendapat bahwa setiap masalah di Inggris disebabkan oleh kebijakan dalam negerinya sendiri, bukan campur tangan Rusia.