4 Gereja dan Biara yang Hancur Dibom Israel, Mayoritas Berusia 1.000 Tahun Lebih
loading...
A
A
A
2. Gereja Holy Family
Gereja ini menjadi satu-satunya gereja Katolik di Jalur Gaza. Pada bagiannya, terdapat sebuah paroki yang memuat sekolah pendidikan Kristen untuk anak-anak di Gaza.
Selama Perang Gaza 2014, paroki dan kantor pendeta di gereja ini telah hancur sebagian akibat serangan udara Israel yang ditujukan ke lingkungan sekitarnya. Kondisinya semakin memprihatinkan seiring waktu.
Sebelumnya, Gereja Holy Family telah menjadi tempat perlindungan warga sipil di Gaza. Namun, tetap saja gereja ini terdampak serangan brutal Israel.
Salah satu yang terbaru terjadi pada Juli 2024 lalu. Pada sebuah serangan udara Israel yang menargetkan Sekolah Katolik Holy Family, setidaknya ada empat orang yang terbunuh saat berlindung di sana, termasuk Wakil Menteri Tenaga Kerja Palestina Ihab al-Hussein.
3. Gereja Bizantium Jabalia
Berikutnya ada Gereja Bizantium Jabalia. Dibangun sekitar 444 M, lantai gereja ini dulunya dihiasi dengan mozaik warna-warni yang menggambarkan binatang, pemandangan berburu, dan pohon palem.
Setelah restorasi selama 3 tahun, Kementerian Pariwisata dan Purbakala Palestina membuka kembali gereja ini pada awal 2022.
Waktu itu, mereka bekerja sama dengan organisasi Prancis, Premiere Urgence Internationale, dan British Council.
Namun, gereja bersejarah ini juga tak luput dari serangan Israel. Sebagian bangunannya dihancurkan pada Oktober oleh serangan udara tentara Zionis ke Gaza.
Tambahan informasi, Gereja Bizantium Jabalia terletak di timur laut Kota Gaza, tepatnya di dalam batas wilayah kota Jabalia.
4. Biara St. Hilarion
Biara St. Hilario adalah biara Kristen kuno dekat Deir al-Balah di Jalur Gaza. Al Jazeera menyebut biara ini berdiri sekitar tahun 340 pada masa kekuasaan Romawi.