Israel Gunakan Bom Fosfor Putih terhadap Pasukan PBB di Lebanon, 15 Tentara UNIFIL Terluka

Rabu, 23 Oktober 2024 - 07:43 WIB
loading...
A A A
Rekaman serangan Israel yang semakin intensif di dekat perbatasan Israel-Lebanon menunjukkan apa yang tampak seperti bom fosfor, serta artileri berat yang digunakan Israel.

Fosfor putih adalah bahan kimia pembakar yang menyala saat bersentuhan dengan udara dan dapat menyebabkan luka bakar parah pada orang atau bangunan yang bersentuhan dengannya.

Menghirup asap fosfor putih dapat menyebabkan cedera pernapasan dan sesak napas, dan bahan kimia tersebut dapat menimbulkan luka bakar tingkat dua dan tiga pada kulit.

Meskipun senjata tersebut dapat digunakan dalam konflik menurut hukum internasional, penggunaan fosfor putih yang meledak di udara di wilayah dengan populasi sipil yang padat dilarang, karena senjata tersebut menimbulkan bahaya tanpa pandang bulu pada warga sipil.

Sejak perang Israel-Hizbullah terakhir pada tahun 2006, UNIFIL adalah satu-satunya pasukan militer selain tentara Lebanon yang dapat dikerahkan antara perbatasan Israel dan Sungai Litani, 30 kilometer di utara perbatasan, berdasarkan Resolusi PBB 1701.

Setelah invasinya ke Lebanon pada tanggal 1 Oktober, Israel memerintahkan beberapa pos terdepan UNIFIL untuk pergi, tetapi organisasi PBB tersebut menolak.

Lima puluh negara berkontribusi pada pasukan UNIFIL di Lebanon, yang terdiri dari sekitar 10.000 tentara.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres telah menggambarkan penargetan UNIFIL sebagai "tidak dapat ditoleransi" dan mengatakan "itu tidak boleh diulangi".

Beberapa pemimpin dunia juga turut memberikan tanggapan, termasuk Perdana Menteri Spanyol yang meminta negara-negara untuk berhenti menjual senjata ke Israel.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan tidak akan menoleransi penargetan "sengaja" pasukan penjaga perdamaian PBB oleh Israel dan memanggil duta besar Israel untuk negara itu untuk meminta penjelasan atas insiden tersebut.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0803 seconds (0.1#10.140)