Ukraina Inginkan Senjata Nuklir, Ini Respons Presiden Rusia Vladimir Putin

Minggu, 20 Oktober 2024 - 07:54 WIB
loading...
Ukraina Inginkan Senjata...
Ukraina inginkan senjata nuklir, Presiden Rusia Vladimir Putin menyebutnya provokasi berbahaya. Foto/Gavriil Grigorov/Sputnik
A A A
MOSKOW - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Kyiv membutuhkan senjata nuklir jika tidak diterima sebagai anggota NATO untuk memastikan keamanannya.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut ambisi Kyiv untuk memperoleh senjata nuklir sebagai provokasi berbahaya dan berjanji akan merespons secara pantas.

"Ini adalah provokasi lain," kata Putin dalam konferensi pers untuk media dari negara-negara BRICS di Moskow.

"Ini adalah provokasi yang berbahaya karena, jelas, setiap langkah ke arah ini akan ditanggapi dengan reaksi yang pantas," lanjut Putin, seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (20/10/2024).



Menurut Putin, kepemimpinan politik Ukraina berulang kali menyatakan keinginan untuk memiliki senjata nuklir. "Bahkan sebelum krisis memanas," ujarnya.

“Saya dapat mengatakan ini: Rusia tidak akan mengizinkan hal seperti itu dalam keadaan apa pun,” imbuh Putin.

Putin melanjutkan, membuat senjata nuklir di zaman sekarang tidaklah sulit. Namun dia tidak tahu apakah Ukraina mampu mencapainya. ”[Namun] memperoleh persenjataan nuklir tidak akan semudah itu bagi Ukraina dalam keadaannya saat ini,” papar Putin.

Ketika ditanya apakah negara lain, seperti Inggris, dapat secara diam-diam menyediakan senjata atom kepada Ukraina, Putin mengatakan: "Tidak mungkin untuk menyembunyikannya, dan Moskow mampu melacak setiap gerakan ke arah itu.”

Meski berambisi untuk memiliki senjata nuklir, Zelensky membantah laporan media Jerman bahwa Kyiv siap memproduksi bom nuklir dalam waktu singkat, dengan mengatakan bahwa diskusi nuklir hanya dimaksudkan untuk menyiratkan tidak ada alternatif bagi blok militer NATO yang dipimpin Amerika Serikat (AS).

Bulan lalu, Putin mengumumkan perintah perubahan pada doktrin nuklir Rusia, memperluas kriteria penggunaan pencegah strategis. Langkah itu dilakukan saat Kyiv meminta negara-negara NATO mencabut pembatasan penggunaan senjata jarak jauh yang dipasok asing untuk serangan jauh di dalam Rusia.

Doktrin yang akan diamandemen tersebut juga memperluas cakupan perlindungan oleh senjata nuklir Rusia hingga ke Belarusia.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Putin Klaim Rusia Rebut...
Putin Klaim Rusia Rebut Kembali Kursk dari Tentara Ukraina
AS Butuh Rp15.919 Triliun...
AS Butuh Rp15.919 Triliun untuk Memodernisasi Senjata Nuklirnya
Trump dan Zelensky Bertemu...
Trump dan Zelensky Bertemu selama 15 Menit di Sela-sela Pemakaman Paus Fransikus
Jenderal Rusia Tewas...
Jenderal Rusia Tewas dalam Ledakan Bom Mobil, Kremlin Tebar Ancaman
Iran dan Rusia Sepakati...
Iran dan Rusia Sepakati Pasokan Gas 55 Bcm dan Pendanaan Energi Nuklir
Iran Tawarkan Kemitraan...
Iran Tawarkan Kemitraan Energi Nuklir dengan AS
Krimea Masuk Wilayah...
Krimea Masuk Wilayah Ukraina atau Rusia? Sejarah Panjang Sejak Era Ottoman hingga Kini
Korea Utara Luncurkan...
Korea Utara Luncurkan Kapal Perang Perusak Berbobot 5 Ribu Ton
3 Negara yang Tidak...
3 Negara yang Tidak Hadir di Pemakaman Paus Fransiskus
Rekomendasi
Tegaskan Prabowo Presiden...
Tegaskan Prabowo Presiden Konstitusional, OSO: Kita Tahu Siapa yang Mengadu Domba
Fedor Gorst Sebut Indonesia...
Fedor Gorst Sebut Indonesia Banyak Pemain Biliar Potensial
Pengurus DPP Hanura...
Pengurus DPP Hanura Periode 2024-2029 Dikukuhkan, Ada Eks Pimpinan KPK dan Hakim MK
Berita Terkini
Darah Akan Banyak Mengalir,...
Darah Akan Banyak Mengalir, Pakistan Siapkan Skenario Kejutan jika Perang dengan India
1 jam yang lalu
Putin Klaim Rusia Rebut...
Putin Klaim Rusia Rebut Kembali Kursk dari Tentara Ukraina
4 jam yang lalu
AS Butuh Rp15.919 Triliun...
AS Butuh Rp15.919 Triliun untuk Memodernisasi Senjata Nuklirnya
5 jam yang lalu
Trump dan Zelensky Bertemu...
Trump dan Zelensky Bertemu selama 15 Menit di Sela-sela Pemakaman Paus Fransikus
7 jam yang lalu
Ledakan Besar Guncang...
Ledakan Besar Guncang Pelabuhan Bandar Abbas di Iran, Apakah Mossad Terlibat?
8 jam yang lalu
3 Negara yang Tak Hadiri...
3 Negara yang Tak Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Mana Saja Itu?
9 jam yang lalu
Infografis
Jika Diinvasi Barat,...
Jika Diinvasi Barat, Rusia Pastikan Gunakan Senjata Nuklir
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved