Bagaimana Drone Hizbullah Menyerang Rumah PM Netanyahu?

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 17:43 WIB
loading...
A A A
Sebelumnya pada hari itu, Hizbullah juga menargetkan dengan pesawat nirawak dan rudal sejumlah lokasi militer strategis Israel di Haifa dan daerah lain di wilayah pendudukan sebagai bagian dari fase baru operasi pembalasan terhadap entitas ilegal tersebut sebagai bentuk solidaritas dengan rakyat Jalur Gaza yang terkepung dan Lebanon selatan.

Hizbullah mengumumkan dalam pernyataan terpisah pada hari Sabtu bahwa mereka menyerang dengan satu skuadron pesawat nirawak sebuah pangkalan militer Israel di tenggara Haifa serta beberapa pemukiman ilegal dan pertemuan militer.

“Untuk mendukung rakyat Palestina yang teguh di Jalur Gaza dan untuk mendukung perlawanan mereka yang gagah berani dan terhormat, dalam membela Lebanon dan rakyatnya, dan sebagai tanggapan atas agresi Zionis dan penargetan warga sipil serta pembantaian yang dilakukan oleh musuh Zionis, kami melaksanakan operasi peluncuran satu skuadron pesawat nirawak serang ke pangkalan Nashrim di tenggara Haifa,” kata salah satu pernyataan tersebut.

“Perlawanan Islam akan tetap hadir dan siap untuk membela negara kami dan rakyat kami yang tertindas dan sombong, dan tidak akan ragu untuk memenuhi tugasnya untuk menghalangi musuh dari kesombongan dan penindasannya.”

Gerakan rakyat Lebanon juga menargetkan perkumpulan tentara Israel di permukiman Malikiyah dengan rentetan roket, juga menyerang perkumpulan lain di Jal al-Deir, timur laut permukiman Avivim.

Setidaknya tiga dampak roket tercatat di daerah Krayot timur laut Haifa, dengan media perlawanan mengatakan beberapa serangan langsung terjadi, terutama pada sebuah kendaraan di permukiman Kiryat Ata, yang merusak sebuah bangunan dan melukai seorang pemukim.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Jumat, Hizbullah mengumumkan dimulainya fase baru dalam operasi pembalasannya terhadap Israel, yang telah melakukan serangan terhadap Lebanon dan Gaza selama lebih dari setahun.

Ruang Operasi Hizbullah mengumumkan "transisi ke fase baru dan meningkat dalam konfrontasi dengan musuh Israel," dan bahwa keputusan itu dibuat "berdasarkan arahan Komando Perlawanan."

Israel telah menargetkan Lebanon sejak Oktober 2023, setelah rezim tersebut melancarkan perang genosida di Jalur Gaza.

Sejak akhir September, Israel telah meningkatkan serangannya terhadap Hizbullah, membunuh pemimpinnya Sayyed Hassan Nasrallah dan sejumlah tokoh seniornya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0989 seconds (0.1#10.140)