AS Terjunkan Pesawat Pengebom Nuklir B2 ke Yaman, Ada Apa?

Kamis, 17 Oktober 2024 - 14:17 WIB
loading...
A A A
Bulan lalu, mereka meluncurkan rudal balistik jarak jauh dari Yaman yang menghantam Israel tengah, memicu kebakaran. Rudal itu memicu sirene serangan udara di Tel Aviv dan di seluruh Israel tengah, termasuk bandara internasional Ben Gurion, membuat penduduk berlarian mencari perlindungan.

Kelompok yang berpihak pada Iran tersebut telah menunjukkan serangannya sebagai bentuk dukungan bagi warga Palestina yang menghadapi pemboman Israel, meskipun mereka juga telah menyerang kapal-kapal yang tidak memiliki hubungan yang jelas dengan perang tersebut.

Tidak ada laporan sebelumnya tentang B-2 Spirit yang digunakan dalam serangan yang menargetkan Houthi.

B-2 berkemampuan nuklir pertama kali beraksi pada tahun 1999 dalam Perang Kosovo, dan telah dikerahkan ke Afghanistan, Irak, dan Libya juga. Mereka jarang digunakan oleh militer AS dalam pertempuran karena setiap pesawat bernilai sekitar $1 miliar.

B-2 terbang ke target mereka dari Pangkalan Angkatan Udara Whiteman di Missouri, menurut laporan dari Bloomberg. Ini menandai pertama kalinya sejak Januari 2017 bahwa pembom siluman berbentuk sayap tersebut telah menerbangkan misi tempur.

Setiap B-2 mampu membawa membawa hingga 20 ton bom, termasuk 80 amunisi berpemandu GPS seberat 500 pon, tambah laporan itu.

Serangan bom terbaru AS terjadi sehari setelah utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Yaman, Hans Grundberg, memperingatkan bahwa negara itu berisiko terseret lebih jauh ke dalam eskalasi militer di Timur Tengah.

Sementara warga Yaman "mendambakan" perdamaian, harapan untuk mengakhiri eskalasi kekerasan di wilayah itu "tampaknya jauh", kata Grundberg kepada Dewan Keamanan PBB.

"Sekarang, seperti banyak orang di Timur Tengah, harapan mereka untuk masa depan yang lebih cerah jatuh di bawah bayang-bayang potensi konflik regional yang dahsyat," katanya.
(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Trump dan Netanyahu...
Trump dan Netanyahu Pecah Kongsi, Apa Pemicunya?
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya,...
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya, China Mampu Tundukkan AS
Hamas Siap Bebaskan...
Hamas Siap Bebaskan Sandera Israel-Amerika Edan Alexander
Israel Peringatkan Warga...
Israel Peringatkan Warga Yaman Tinggalkan 3 Pelabuhan yang Dikuasai Houthi, Bakal Diserang Besar-besaran
Keluarga Kerajaan Qatar...
Keluarga Kerajaan Qatar Akan Memberi Trump Pesawat Supermewah Bak Istana Terbang
Trump Dikabarkan Akan...
Trump Dikabarkan Akan Mengakui Palestina saat Berkunjung ke Arab Saudi
Amerika Serikat Dibayangi...
Amerika Serikat Dibayangi Ancaman Gagal Bayar Utang Rp594.120 Triliun, Kapan Terjadinya?
Netanyahu Tolak Gencatan...
Netanyahu Tolak Gencatan Senjata, meski Hamas Bakal Bebaskan Sandera AS-Israel
Dapat Hadiah Pesawat...
Dapat Hadiah Pesawat Boeing 747-8 dari Qatar, Trump: Gratis!
Rekomendasi
7 Fakta Maxime Bouttier,...
7 Fakta Maxime Bouttier, Aktor Blasteran Prancis-Indonesia yang Jadi Suami Luna Maya
Perseteruan Dua Kerajaan...
Perseteruan Dua Kerajaan Islam, Sultan Mataram Serang Banten dengan Persetujuan Belanda
5 Gejala Asam Urat di...
5 Gejala Asam Urat di Pagi Hari yang Sering Diabaikan
Berita Terkini
Donald Trump Klaim Berjasa...
Donald Trump Klaim Berjasa Cegah Perang Nuklir yang Buruk India vs Pakistan
PM India Ultimatum Pakistan:...
PM India Ultimatum Pakistan: Serangan Belum Berakhir, Hanya Ditunda!
Trump dan Netanyahu...
Trump dan Netanyahu Pecah Kongsi, Apa Pemicunya?
Mau Jadi Pemimpin AI...
Mau Jadi Pemimpin AI secara Global, MBS Luncurkan HUMAIN
India Tuding Pakistan...
India Tuding Pakistan Alami Kebuntuan Militer, Berikut 5 Alasannya
6 Dampak Pembubaran...
6 Dampak Pembubaran Kelompok Pemberontak Kurdi PKK, Salah Satunya Fokus Gerakan Politik
Infografis
AS Setujui Penjualan...
AS Setujui Penjualan Peralatan Senilai Rp5 T untuk F-16 ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved