Ini Kisah CIA, Navy Seal, dan Uang Tunai USD15 Juta dalam Upaya Pembunuhan Nicolas Maduro

Senin, 14 Oktober 2024 - 11:46 WIB
loading...
A A A
Namun, meskipun bukan tidak mungkin untuk membayangkan mantan pendukung Chavez berencana untuk menjatuhkan Maduro, penjelasan yang lebih masuk akal mungkin adalah bahwa pemimpin Venezuela itu telah mengarang seluruh cerita untuk pengaruh politik terhadap musuh lamanya, AS.

Jika demikian, menurut Maduro apa yang akan ia peroleh?

Taktik negosiasi?

Jawaban yang jelas mengarah kembali ke pemilihan umum. Pada bulan Oktober tahun lalu, sebelum dirilisnya "Fat Leonard" dan kawan-kawan, Maduro telah berjanji kepada AS bahwa pemilihan umum Venezuela akan bebas dan adil. Dan baru enam bulan yang lalu, komunitas ekonomi di Caracas berharap setidaknya akan cukup adil bagi AS untuk mencabut sanksi minyak yang tersisa dan membawa Venezuela kembali ke dalam pangkuan demokrasi dunia.

Lelucon pemilu berikutnya, dan pengabaian Maduro terhadap komitmennya untuk memulihkan demokrasi, menghancurkan harapan-harapan tersebut dan memperjelas bahwa setiap langkah lebih lanjut menuju rekonsiliasi harus dinegosiasikan dengan susah payah oleh para diplomat.


4. Menjadikan Tahanan AS Jadi Pion

Tampaknya Maduro melihat warga Amerika yang baru ditahan sebagai pion yang akan digunakan dalam negosiasi tersebut, dengan tujuan untuk meredakan kritik AS terhadap pemilu tersebut, dan sebagai daya ungkit dalam negosiasi sanksi apa pun.

Ini adalah pendekatan yang mengirimkan pesan yang diperhitungkan kepada Presiden AS Joe Biden, yang pemerintahannya telah memprioritaskan pembebasan warga negara AS yang ditahan secara tidak adil di luar negeri – setelah mencapai kesepakatan serupa dengan Presiden Rusia Vladimir Putin atas pembebasan bintang WNBA Brittney Griner dan jurnalis Wall Street Journal Evan Gershkovich.

Namun, selain Biden, penahanan tersebut juga merupakan pesan kepada Panglima Tertinggi yang baru, baik itu Kamala Harris atau Donald Trump.

Sejak pemungutan suara yang disengketakan di Venezuela, Departemen Luar Negeri hanya melakukan tindakan minimal terhadap negara tersebut, dengan menjatuhkan sanksi pribadi kepada 16 orang dan meminta Venezuela untuk merilis surat suara lengkap untuk mengklarifikasi hasilnya.

Meskipun AS telah menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap ekspor minyak Venezuela selama bertahun-tahun, otorisasi khusus yang mengizinkan perusahaan minyak Chevron untuk beroperasi di negara tersebut masih berlaku meskipun ada protes internasional musim panas ini.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1197 seconds (0.1#10.140)