NATO Bersiap Latihan Senjata Nuklir usai Putin Ancam Gunakan Bom Atom
loading...
A
A
A
"Tetapi yang paling mengkhawatirkan kami adalah Rusia," paparnya.
Dia mengatakan bahwa Moskow telah berinvestasi dalam kekuatan nuklirnya dengan intensitas yang semakin meningkat selama dua tahun terakhir.
"Negara itu memperkenalkan banyak sistem baru dan lebih menekankan pada investasi dalam sistem persenjataan jarak pendek dan menengah," kata Lapsley.
Lapsley mencatat bahwa Moskow baru-baru ini banyak bicara tentang doktrin nuklir mereka dan bagaimana hal itu mungkin atau tidak berkembang.
Dia mengatakan bahwa hal itu tampaknya merupakan upaya yang cukup jelas untuk memengaruhi NATO dalam hal dukungan terhadap Ukraina.
Putin dan sejumlah tokoh Kremlin lainnya sering mengancam Barat dengan persenjataan nuklir Rusia.
Dalam ancaman terbaru akhir bulan lalu, Putin mengatakan bahwa serangan konvensional terhadap Rusia oleh negara mana pun yang didukung oleh kekuatan nuklir akan dianggap sebagai serangan gabungan.
Ancaman tersebut dimaksudkan untuk mencegah AS dan sekutunya agar tidak mengizinkan Ukraina menyerang wilayah Rusia dengan senjata jarak jauh dan tampaknya secara signifikan menurunkan ambang batas kemungkinan penggunaan persenjataan nuklir Rusia.
Namun NATO belum melihat adanya perubahan nyata dalam doktrin nuklir Moskow.
Saat menjabat pada 1 Oktober, Rutte menekankan bahwa meskipun retorika nuklir Putin "ceroboh dan tidak bertanggung jawab", tidak ada bukti adanya ancaman langsung penggunaan senjata nuklir.
Dia mengatakan bahwa Moskow telah berinvestasi dalam kekuatan nuklirnya dengan intensitas yang semakin meningkat selama dua tahun terakhir.
"Negara itu memperkenalkan banyak sistem baru dan lebih menekankan pada investasi dalam sistem persenjataan jarak pendek dan menengah," kata Lapsley.
Lapsley mencatat bahwa Moskow baru-baru ini banyak bicara tentang doktrin nuklir mereka dan bagaimana hal itu mungkin atau tidak berkembang.
Dia mengatakan bahwa hal itu tampaknya merupakan upaya yang cukup jelas untuk memengaruhi NATO dalam hal dukungan terhadap Ukraina.
Putin dan sejumlah tokoh Kremlin lainnya sering mengancam Barat dengan persenjataan nuklir Rusia.
Dalam ancaman terbaru akhir bulan lalu, Putin mengatakan bahwa serangan konvensional terhadap Rusia oleh negara mana pun yang didukung oleh kekuatan nuklir akan dianggap sebagai serangan gabungan.
Ancaman tersebut dimaksudkan untuk mencegah AS dan sekutunya agar tidak mengizinkan Ukraina menyerang wilayah Rusia dengan senjata jarak jauh dan tampaknya secara signifikan menurunkan ambang batas kemungkinan penggunaan persenjataan nuklir Rusia.
Namun NATO belum melihat adanya perubahan nyata dalam doktrin nuklir Moskow.
Saat menjabat pada 1 Oktober, Rutte menekankan bahwa meskipun retorika nuklir Putin "ceroboh dan tidak bertanggung jawab", tidak ada bukti adanya ancaman langsung penggunaan senjata nuklir.