Teheran Ancam Negara-negara Teluk Jika Bantu Israel Serang Iran

Kamis, 10 Oktober 2024 - 07:53 WIB
loading...
A A A
"Juga menegaskan bahwa bantuan apa pun kepada Israel, seperti mengizinkan penggunaan wilayah udara negara regional untuk tindakan melawan Iran, tidak dapat diterima."

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden diperkirakan akan melakukan panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang akan mencakup pembahasan tentang rencana untuk menyerang Iran, menurut sumber AS yang mengetahui masalah tersebut.

Washington berharap untuk mempertimbangkan apakah respons tersebut tepat, kata sumber lain yang diberi pengarahan tentang diskusi tersebut.

Gedung Putih tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Biden mengatakan Jumat lalu bahwa dia akan memikirkan alternatif untuk menyerang ladang minyak Iran jika dia berada di posisi Israel.
Minggu lalu dia juga mengatakan tidak akan mendukung Israel menyerang situs nuklir Iran.

Pejabat Iran mengatakan bahwa Teheran tidak membahas masalah produsen minyak Teluk Arab yang meningkatkan produksi jika produksi Iran terganggu selama eskalasi apa pun.

Situs berita AS; Axios, mengutip pejabat Israel, melaporkan minggu lalu bahwa Israel dapat menargetkan fasilitas produksi minyak di Iran sebagai pembalasan.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang secara de facto dipimpin oleh Arab Saudi, memiliki cukup kapasitas minyak cadangan untuk mengganti kerugian pasokan Iran jika serangan Israel melumpuhkan beberapa fasilitas negara itu.

Sebagian besar kapasitas cadangan OPEC berada di kawasan Teluk Timur Tengah. Iran tidak mengancam akan menyerang fasilitas minyak Teluk, tetapi sebelumnya telah memperingatkan bahwa jika "pendukung Israel" campur tangan secara langsung, kepentingan mereka di kawasan itu akan menjadi sasaran.

Eksportir minyak utama; Arab Saudi, telah menjalin pemulihan hubungan politik dengan Teheran dalam beberapa tahun terakhir, yang telah membantu meredakan ketegangan regional, tetapi hubungan tetap sulit.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0715 seconds (0.1#10.140)