Hentikan Serangan Taliban, Pasukan AS Mengebom Klinik

Jum'at, 13 Desember 2019 - 23:54 WIB
Hentikan Serangan Taliban, Pasukan AS Mengebom Klinik
Hentikan Serangan Taliban, Pasukan AS Mengebom Klinik
A A A
KABUL - Pasukan yang dipimpin Amerika Serikat (AS) menyerukan serangan udara terhadap sebuah fasilitas medis yang sedang dibangun untuk merawat rakyat Afghanistan. Itu dilakukan untuk menghentikan serangan Taliban di Pangkalan Udara Bagram, pangkalan militer AS terbesar di Afghanistan.

Hal itu diungkpakan misi NATO untuk Afgahnistan. Gerilyawan Taliban menargetkan fasilitas medis itu, menyerang dengan alat peledak yang diangkut dengan kendaraan menewaskan dua warga sipil Afghanistan dan melukai sekitar 70 orang lagi.

"Serangan itu dengan cepat terkendali dan dimentahkan oleh (Pasukan Pertahanan dan Keamanan Nasional Afghanistan) kami dan mitra Koalisi, tetapi fasilitas medis di masa depan rusak parah," kata NATO seperti dilansir dari Business Insider, Jumat (13/12/2019).

Setelah gagal menembus kawat di Pangkalan Udara Bagram, para pejuang Taliban yang tersisa menggali posisi di dalam klinik.

Tidak dapat mengusir gerilyawan Taliban setelah sekitar 10 jam pertempuran, pasukan pimpinan AS akhirnya melakukan serangkaian serangan udara di fasilitas medis. Para pejuang Taliban, beberapa di antaranya dikatakan mengenakan rompi peledak, tewas dengan amunisi yang presisi.

"Pasukan koalisi, berkoordinasi dengan Pasukan Keamanan Afghanistan, memberi tahu penduduk setempat dan memblokir daerah tersebut sebelum melakukan serangan udara ini untuk memastikan keselamatan mereka," kata NATO dalam sebuah pernyataan.

Pertempuran tersebut menyoroti tantangan besar yang dihadapi AS dan pasukan mitranya di Afghanistan untuk mengalahkan pemberontakan Taliban yang kuat sementara itu juga memperkuat pemerintah Afghanistan dan meningkatkan layanan bagi warganya.

Minggu ini, The Washington Post menerbitkan koleksi lebih dari 2.000 halaman catatan rahasia dari wawancara pemerintah dengan lebih dari 400 pejabat yang terlibat langsung dalam perang.

Dokumen-dokumen ini, secara kolektif disebut "Makalah Afghanistan," menyajikan dengan jelas apa yang telah banyak dicurigai oleh banyak pengamat, bahwa AS pergi ke Afghanistan tanpa rencana yang jelas dan menyesatkan publik tentang kemajuan perang.

Pada jumpa pers Pentagon, Kamis, para pejabat pertahanan terus bersikeras bahwa kemajuan telah dibuat tetapi menolak untuk memberikan contoh spesifik.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4517 seconds (0.1#10.140)