Antisipasi Spionase, Washington Awasi Ketat Gadget China di Mobil-mobil AS

Senin, 07 Oktober 2024 - 11:11 WIB
loading...
A A A

Usulan Larangan Gadget Asing


John Bozzella, Presiden dan CEO Alliance for Automotive Innovation, mengakui bahwa meski teknologi buatan China pada mobil AS terbatas, aturan yang diusulkan dapat menimbulkan tantangan bagi produsen mobil.

"Anda tidak dapat begitu saja menekan tombol dan mengubah rantai pasokan paling rumit di dunia dalam semalam," ucap Bozzella.

Dia menambahkan bahwa jangka waktu yang diberikan oleh aturan yang diusulkan mungkin terlalu pendek bagi beberapa produsen untuk melakukan perubahan yang diperlukan.

Bozzella berencana untuk terus memberikan masukan saat peraturan akhir telah dikembangkan.

AS memperketat aturan untuk produsen mobil, karena sebagian besar dari mereka menggunakan gadget buatan China. Namun, ini bukan alasan untuk memberi kelonggaran kepada produsen mobil China, mengingat masa lalu Beijing yang suram dalam hal spionase dan kegiatan serupa.

Untuk saat ini, usulan untuk melarang perangkat keras dan perangkat lunak tertentu yang dibuat di China dan Rusia dari mobil, truk, dan bus di AS sedang dipertimbangkan, karena Washington berupaya membatasi kehadiran China dalam rantai pasokan manufaktur mobil.

Dalam hal yang sama, pemerintahan Biden sebelumnya telah menaikkan tarif untuk mobil listrik, baterai untuk kendaraan listrik, dan berbagai barang lainnya. Pemerintah juga secara terpisah melarang impor derek kargo buatan China karena risiko keamanan siber.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Motif Kesepakatan...
3 Motif Kesepakatan Mineral Langka AS dan Ukraina, Salah Satunya Upaya Membayar Utang Perang
Trump: AS Menang dalam...
Trump: AS Menang dalam 2 Perang Dunia
AS Jual Rudal AMRAAM...
AS Jual Rudal AMRAAM ke Arab Saudi Senilai Rp57,6 Triliun
Deplu AS Setujui Penjualan...
Deplu AS Setujui Penjualan Peralatan Senilai Rp5 Triliun untuk F-16 ke Ukraina
AS Menuntut Perundingan...
AS Menuntut Perundingan Langsung Rusia-Ukraina Tanpa Mediator
AS Mulai Bagikan Info...
AS Mulai Bagikan Info Intel Ruang Angkasa Sensitif China dan Rusia pada Five Eyes
Perkuat Perdagangan,...
Perkuat Perdagangan, Kadin Teken MoU Baru dengan Kamar Dagang AS
Tuduh China Sabotase...
Tuduh China Sabotase Kabel Bawah Laut, Taiwan Tuntut Ganti Rugi
Apa Itu New World Order?...
Apa Itu New World Order? Mengungkap Teori Konspirasi Global yang Kontroversial
Rekomendasi
Hasil Semifinal Piala...
Hasil Semifinal Piala Sudirman 2025: Bagas/Fikri Menang Dramatis, Indonesia vs Korea Selatan 2-2
5 Tips Hilangkan Stres...
5 Tips Hilangkan Stres di Akhir Pekan usai Lelah Bekerja
Waketum Golkar Idrus...
Waketum Golkar Idrus Marham Usulkan Pembentukan Koalisi Permanen
Berita Terkini
Menang Pemilu Australia,...
Menang Pemilu Australia, PM Anthony Albanese dan Tunangannya Umbar Ciuman
Partainya PM Lawrence...
Partainya PM Lawrence Wong Menang Telak Pemilu Singapura
Pakistan: Kami Akan...
Pakistan: Kami Akan Gunakan Spektrum Kekuatan Penuh, Termasuk Nuklir, Jika Diserang India
Zelensky Ancam Pemimpin...
Zelensky Ancam Pemimpin Dunia yang Hadir di Perayaan Hari Kemenangan di Moskow
3 Motif Kesepakatan...
3 Motif Kesepakatan Mineral Langka AS dan Ukraina, Salah Satunya Upaya Membayar Utang Perang
Trump: AS Menang dalam...
Trump: AS Menang dalam 2 Perang Dunia
Infografis
Amnesty Internasional...
Amnesty Internasional Tegaskan Israel Lakukan Genosida di Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved