Antisipasi Spionase, Washington Awasi Ketat Gadget China di Mobil-mobil AS
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) telah lama terlibat dalam sengketa geopolitik dan perdagangan dengan China, dan kekhawatiran terbaru Washington kini melibatkan gadget berteknologi tinggi produksi China yang dipasang di mobil-mobil Amerika.
Gadget-gadget ini—seperti kamera, mikrofon, pelacak GPS, dan perangkat lunak canggih—telah menimbulkan kekhawatiran di antara badan-badan tinggi pemerintah AS.
Mengutip dari Daily Mirror Online, Senin (7/10/2024), AS khawatir berbagai gadget China tersebut dapat digunakan untuk spionase, serangan siber, dan pencurian data.
Sebagai tanggapan atas kekhawatiran ini, pemerintahan Presiden AS Joe Biden sedang mempertimbangkan larangan penuh terhadap teknologi dari negara-negara musuh seperti China dan Rusia.
Bayangkan seseorang mengendalikan mobil Anda dari jarak jauh dari negara lain—ini bukan adegan dari film tetapi kemungkinan nyata, menurut sejumlah entitas intelijen AS.
Perangkat lunak dan perangkat keras canggih yang ditemukan di kendaraan buatan China berpotensi dimanipulasi untuk memungkinkan peretas mengendalikan mobil di jalan-jalan AS atau bahkan menggunakannya sebagai alat mengirim informasi sensitif kembali ke Beijing atau Moskow.
Seiring dengan semakin berkembangnya China sebagai pemain utama di pasar kendaraan listrik, pengaruhnya di AS pun semakin besar, terutama melalui mobil pintar dan gadget terkait.
Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo menyatakan kekhawatirannya atas risiko yang ditimbulkan teknologi China dan Rusia pada mobil-mobil Amerika.
Meski dia mengakui bahwa jumlah kendaraan yang dilengkapi gadget semacam itu saat ini masih sedikit, pemerintah mengambil langkah proaktif untuk mengatasi potensi ancaman keamanan tersebut.
Gadget-gadget ini—seperti kamera, mikrofon, pelacak GPS, dan perangkat lunak canggih—telah menimbulkan kekhawatiran di antara badan-badan tinggi pemerintah AS.
Mengutip dari Daily Mirror Online, Senin (7/10/2024), AS khawatir berbagai gadget China tersebut dapat digunakan untuk spionase, serangan siber, dan pencurian data.
Sebagai tanggapan atas kekhawatiran ini, pemerintahan Presiden AS Joe Biden sedang mempertimbangkan larangan penuh terhadap teknologi dari negara-negara musuh seperti China dan Rusia.
Bayangkan seseorang mengendalikan mobil Anda dari jarak jauh dari negara lain—ini bukan adegan dari film tetapi kemungkinan nyata, menurut sejumlah entitas intelijen AS.
Perangkat lunak dan perangkat keras canggih yang ditemukan di kendaraan buatan China berpotensi dimanipulasi untuk memungkinkan peretas mengendalikan mobil di jalan-jalan AS atau bahkan menggunakannya sebagai alat mengirim informasi sensitif kembali ke Beijing atau Moskow.
Seiring dengan semakin berkembangnya China sebagai pemain utama di pasar kendaraan listrik, pengaruhnya di AS pun semakin besar, terutama melalui mobil pintar dan gadget terkait.
Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo menyatakan kekhawatirannya atas risiko yang ditimbulkan teknologi China dan Rusia pada mobil-mobil Amerika.
Meski dia mengakui bahwa jumlah kendaraan yang dilengkapi gadget semacam itu saat ini masih sedikit, pemerintah mengambil langkah proaktif untuk mengatasi potensi ancaman keamanan tersebut.