Awas Perang Dunia III, 13.000 Senjata Nuklir Dimiliki 9 Negara Ini
loading...
A
A
A
Senjata-senjata tersebut disimpan di kapal selam dan silo rudal sedalam 80 kaki di lima negara bagian Great Plains. Senjata lainnya disimpan di pangkalan Angkatan Udara, tempat senjata tersebut dapat dimuat ke pesawat pengebom jarak jauh. Seratus bom nuklir AS dikerahkan di pangkalan udara di lima negara NATO di Eropa.
Sekitar setengah dari senjata yang dikerahkan berada dalam kondisi siaga pemicu, yang dapat diluncurkan dengan sangat cepat setelah perintah presiden muncul.
Kekuatan siaga ini mencakup hampir semua dari 400 rudal balistik antarbenua (ICBM) berbasis silo, dan jumlah hulu ledak yang sebanding pada rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM). ICBM dapat diluncurkan dalam beberapa menit; SLBM dalam waktu 15 menit.
Kemampuan destruktif senjata AS sangat beragam. Senjata paling kuat—bom gravitasi B83—lebih dari 80 kali lebih kuat daripada bom yang dijatuhkan di Hiroshima. Senjata terkecil memiliki daya ledak hanya 2 persen dari itu.
Negara inii memiliki 5.580 hulu ledak nuklir, ada pula laporan yang menyebut sekitar 6.000 unit, dengan 1.584 di antaranya telah dikerahkan untuk siap tempur.
Jika digabungkan dengan Amerika Serikat, jumlahnya mencapai lebih dari 90 persen dari total senjata nuklir dunia.
Permusuhan antara Amerika Serikat dan Rusia menjadi alasan utama lambatnya pengurangan senjata nuklir.
Negara ini memiliki 500 hulu ledak nuklir. China mengembangkan senjata nuklir selama Perang Dingin dan sejak itu mempertahankan persenjataan yang relatif sederhana.
Namun, tiga pilar kekuatan nuklirnya, yang juga dikenal sebagai triad nuklirnya, sedang dalam proses penguatan dan perluasan, yang dipelopori oleh pembangunan tiga ladang silo rudal balistik antarbenua (ICBM) di tiga lokasi China barat laut.
Inggris Raya diperkirakan memiliki 120 hingga 225 hulu ledak nuklir yang siap operasional.
Sekitar setengah dari senjata yang dikerahkan berada dalam kondisi siaga pemicu, yang dapat diluncurkan dengan sangat cepat setelah perintah presiden muncul.
Kekuatan siaga ini mencakup hampir semua dari 400 rudal balistik antarbenua (ICBM) berbasis silo, dan jumlah hulu ledak yang sebanding pada rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM). ICBM dapat diluncurkan dalam beberapa menit; SLBM dalam waktu 15 menit.
Kemampuan destruktif senjata AS sangat beragam. Senjata paling kuat—bom gravitasi B83—lebih dari 80 kali lebih kuat daripada bom yang dijatuhkan di Hiroshima. Senjata terkecil memiliki daya ledak hanya 2 persen dari itu.
2. Rusia
Negara inii memiliki 5.580 hulu ledak nuklir, ada pula laporan yang menyebut sekitar 6.000 unit, dengan 1.584 di antaranya telah dikerahkan untuk siap tempur.
Jika digabungkan dengan Amerika Serikat, jumlahnya mencapai lebih dari 90 persen dari total senjata nuklir dunia.
Permusuhan antara Amerika Serikat dan Rusia menjadi alasan utama lambatnya pengurangan senjata nuklir.
3. China
Negara ini memiliki 500 hulu ledak nuklir. China mengembangkan senjata nuklir selama Perang Dingin dan sejak itu mempertahankan persenjataan yang relatif sederhana.
Namun, tiga pilar kekuatan nuklirnya, yang juga dikenal sebagai triad nuklirnya, sedang dalam proses penguatan dan perluasan, yang dipelopori oleh pembangunan tiga ladang silo rudal balistik antarbenua (ICBM) di tiga lokasi China barat laut.
4. Inggris Raya
Inggris Raya diperkirakan memiliki 120 hingga 225 hulu ledak nuklir yang siap operasional.