Israel Beri Lampu Hijau Pembangunan Kedubes AS di Yerusalem

Selasa, 10 Desember 2019 - 20:51 WIB
Israel Beri Lampu Hijau Pembangunan Kedubes AS di Yerusalem
Israel Beri Lampu Hijau Pembangunan Kedubes AS di Yerusalem
A A A
TEL AVIV - Israel menyetujui pembangunan kedutaan besar (Kedubes) permanen Amerika Serikat (AS) di Yerusalem. Demikian laporan yang diturunkan media Israel.

Wali Kota Israel di Yerusalem, Moshe Leon mengatakan, para pejabat AS telah menerima lampu hijau untuk membangun kedutaan mereka di Kompleks Allenby, dekat jalan Hebron di wilayah Talpiot.

Daerah ini berada di dalam Yerusalem Barat dan perbatasan Israel tahun 1948, serta menawarkan panorama Kota Tua yang indah dan bukit-bukit di sekitarnya.

"Dalam waktu enam bulan, kami akan mulai membangun tempat itu dan kemungkinan dalam beberapa tahun kami akan dapat meresmikan gedung permanen kedutaan Amerika Serikat di Ibu Kota," kata Leon dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari Middle East Eye, Selasa (10/12/2019).

Sementara itu situs berita Israel, Mako melaporkan, meskipun para pejabat Israel sangat ingin melihat kehadiran diplomatik Washington di kota itu bercokol, para pejabat AS pekan lalu marah atas unsur-unsur dalam rencana induk transportasi yang dapat membahayakan keamanan kedutaan.

Namun setelah pertemuan antara para pejabat AS, pemerintah kota Yerusalem dan kementerian transportasi Israel, sebuah keputusan dibuat untuk mengubah rute kereta kota dan memotong salah satu stasiun kereta api yang direncanakan yang berbenturan dengan persyaratan keamanan kedutaan.

Keberadaan kedutaan AS di Yerusalem sangat kontroversial.

Diduduki oleh Israel pada tahun 1967 dan kemudian dianeksasi dalam suatu langkah yang tetap tidak diakui oleh komunitas internasional, status Yerusalem secara historis diserahkan kepada negosiasi antara Israel dan Palestina.

Namun, pada bulan Desember 2017, Presiden AS Donald Trump secara sepihak mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, kemudian memindahkan kedutaan dari Tel Aviv pada Mei 2018.

Para pemimpin Palestina ingin Yerusalem Timur menjadi Ibu Kota negara Palestina di masa depan, dan memandang langkah pemindahan kedutaan AS sebagai bukti bahwa Washington mendukung pencaplokan kota itu secara de facto oleh Israel.

Kedutaan AS saat ini berada di sebuah gedung di lingkungan Arnona, yang sebelumnya digunakan sebagai konsulat visa. Daerah itu terletak di perbatasan antara Yerusalem Timur dan Barat, dan sebagian besar terlarang sampai Israel menguasai seluruh kota.

Banyak sekutu AS mengutuk tindakan itu, dan pada pembukaannya pada Mei 2018, pasukan Israel dengan keras menindak aksi protes warga Palestina di Jalur Gaza, menewaskan lebih dari 50 demonstran Palestina.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4894 seconds (0.1#10.140)