Profil Unit 4400, Cabang Pengumpul Senjata Hizbullah untuk Gempur Israel

Senin, 30 September 2024 - 15:07 WIB
loading...
Profil Unit 4400, Cabang...
Unit 400, salah satu cabang Hizbullah yang bertugas mengumpulkan senjata untuk digunakan melawan Israel. Foto/Alma
A A A
JAKARTA - Pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah oleh Israel dalam serangan udara besar-besaran di pinggiran Beirut pada Jumat lalu perlahan membuka tabir rahasia kelompok milisi Lebanon tersebut.

Setelah Nasrallah meninggal, lembaga Alma Research and Education Center memperingatkan bahaya dari Unit 910, cabang paling rahasia dan paling berbahaya dari Hizbullah.

Menurut Alma, Unit 910 berpotensi melakukan serangan balas dendam dengan target komunitas Israel dan Yahudi di seluruh dunia.



Selain Unit 910, Hizbullah juga memiliki Unit 4400 yang bertugas sebagai pengumpul logistik, termasuk senjata, di Lebanon untuk digunakan menyerang Israel.

Profil Unit 4400, Cabang Pengumpul Senjata Hizbullah


Menurut Alma, Unit 4400 dipimpin oleh Muhammad Ja’far Katzir alias Haj Fadi. Unit ini bertanggung jawab atas pengiriman senjata ke Suriah dan Lebanon bekerja sama dengan Unit 190 Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran.

Pada Juni lalu, militer Zionis mengumumkan bahwa jet tempur Israel telah menyerang kompleks penting Hizbullah di Baalbek, Lebanon, yang diklaim sebagai fasilitas milik Unit 4400 Hizbullah.

Hanya sedikit informasi yang tersedia tentang Unit 4400 Hizbullah. Namun, pemimpin unit ini; Muhammad Ja'far Katzir, telah lama diburu Amerika Serikat (AS).

Washington bahkan menetapkannya sebagai "teroris" dan menawarkan hadiah USD10 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapan atau pembunuhannya.

Katzir atau ada yang menulisnya sebagai Qasir, juga dikenal sebagai Sheikh Salah dan Hossein Gholi, dianggap Amerika sebagai pemodal utama Hizbullah, yang menyediakan dana untuk operasi kelompok tersebut melalui sejumlah kegiatan penyelundupan dan pengadaan ilegal serta usaha lainnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1455 seconds (0.1#10.140)