Israel Semakin Kalap, Bombardir Lebanon dan Yaman Sekaligus, Puluhan Tewas
loading...
A
A
A
BEIRUT - Militer Zionis Israel semakin kalap setelah membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah. Mereka kembali membombardir Lebanon dan Yaman sekaligus dengan korban tewas mencapai puluhan orang.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan serangan udara militer Zionis pada hari Minggu menewaskan hampir 50 orang lagi.
Pengeboman itu terjadi setelah serangan udara di pinggiran selatan Beirut yang padat penduduk pada hari Jumat menewaskan Nasrallah.
Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, awalnya korban tewas mencapai 24 orang dan 29 lainnya luka-luka dalam serangan udar Zionis di dekat Sidon.
Korban bertambah ketika serangan udara Israel menghantam wilayah Baalbek-Hemel di Lebanon timur, menewaskan 21 orang dan melukai 47 lainnya.
Empat orang lagi tewas dalam serangan yang menargetkan Joub Jenin di wilayah Bekaa, kata kementerian tersebut.
Pada saat yang bersamaan, Israel melancarkan serangan udara di Yaman dengan klaim menargetkan situs-situs Houthi. Rezim Zionis berdalih serangan ini sebagai balasan setelah Houthi menembakkan rudal ke Israel selama dua hari terakhir.
Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa puluhan pesawat, termasuk jet tempur, menyerang pembangkit listrik dan pelabuhan laut di pelabuhan Ras Issa dan Hodeidah.
Kementerian Kesehatan yang dikelola Houthi mengatakan empat orang tewas dan 29 orang terluka dalam serangan Israel tersebut.
Serangan udara Zionis juga menyebabkan pemadaman listrik di sebagian besar wilayah kota pelabuhan Hodeidah.
“Selama setahun terakhir, Houthi telah beroperasi di bawah arahan dan pendanaan Iran, dan bekerja sama dengan milisi Irak untuk menyerang Negara Israel, merusak stabilitas regional, dan mengganggu kebebasan navigasi global,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan, yang dilansir AFP, Senin (30/9/2024).
Militan Houthi Yaman telah menembakkan rudal dan pesawat nirawak ke Israel berulang kali dalam apa yang mereka katakan sebagai solidaritas dengan Palestina, sejak perang Gaza antara Israel dan Hamas pecah 7 Oktober 2023.
Dalam serangan terbaru mereka, Houthi mengatakan mereka telah meluncurkan rudal balistik pada hari Sabtu menuju Bandara Internasional Ben Gurion dekat Tel Aviv, yang menurut Israel dicegat oleh sistem pertahanan. Israel juga mencegat rudal Houthi lainnya pada hari Jumat.
Milisi Houthi sebelumnya berduka atas kematian Nasrallah, sekutunya dalam aliansi yang didukung Iran yang menentang Israel.
Lihat Juga: Mesir Sebut Arogansi Militer Zionis Tidak Akan Mewujudkan Stabilitas Keamanan bagi Israel
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan serangan udara militer Zionis pada hari Minggu menewaskan hampir 50 orang lagi.
Pengeboman itu terjadi setelah serangan udara di pinggiran selatan Beirut yang padat penduduk pada hari Jumat menewaskan Nasrallah.
Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, awalnya korban tewas mencapai 24 orang dan 29 lainnya luka-luka dalam serangan udar Zionis di dekat Sidon.
Korban bertambah ketika serangan udara Israel menghantam wilayah Baalbek-Hemel di Lebanon timur, menewaskan 21 orang dan melukai 47 lainnya.
Empat orang lagi tewas dalam serangan yang menargetkan Joub Jenin di wilayah Bekaa, kata kementerian tersebut.
Pada saat yang bersamaan, Israel melancarkan serangan udara di Yaman dengan klaim menargetkan situs-situs Houthi. Rezim Zionis berdalih serangan ini sebagai balasan setelah Houthi menembakkan rudal ke Israel selama dua hari terakhir.
Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa puluhan pesawat, termasuk jet tempur, menyerang pembangkit listrik dan pelabuhan laut di pelabuhan Ras Issa dan Hodeidah.
Kementerian Kesehatan yang dikelola Houthi mengatakan empat orang tewas dan 29 orang terluka dalam serangan Israel tersebut.
Serangan udara Zionis juga menyebabkan pemadaman listrik di sebagian besar wilayah kota pelabuhan Hodeidah.
“Selama setahun terakhir, Houthi telah beroperasi di bawah arahan dan pendanaan Iran, dan bekerja sama dengan milisi Irak untuk menyerang Negara Israel, merusak stabilitas regional, dan mengganggu kebebasan navigasi global,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan, yang dilansir AFP, Senin (30/9/2024).
Militan Houthi Yaman telah menembakkan rudal dan pesawat nirawak ke Israel berulang kali dalam apa yang mereka katakan sebagai solidaritas dengan Palestina, sejak perang Gaza antara Israel dan Hamas pecah 7 Oktober 2023.
Dalam serangan terbaru mereka, Houthi mengatakan mereka telah meluncurkan rudal balistik pada hari Sabtu menuju Bandara Internasional Ben Gurion dekat Tel Aviv, yang menurut Israel dicegat oleh sistem pertahanan. Israel juga mencegat rudal Houthi lainnya pada hari Jumat.
Milisi Houthi sebelumnya berduka atas kematian Nasrallah, sekutunya dalam aliansi yang didukung Iran yang menentang Israel.
Lihat Juga: Mesir Sebut Arogansi Militer Zionis Tidak Akan Mewujudkan Stabilitas Keamanan bagi Israel
(mas)