Rudal Houthi Serang Tel Aviv, Sirene Meraung-raung di Seluruh Israel

Jum'at, 27 September 2024 - 08:00 WIB
loading...
Rudal Houthi Serang...
Misil pencegat dari sistem rudal Arrow Israel saat merespons serangan rudal balistik Houthi yang menargetkan Tel Aviv pada Jumat (27/9/2024). Foto/via Jerusalem Post
A A A
TEL AVIV - Kelompok Houthi Yaman telah menembakkan rudal balistik ke Tel Aviv, Israel, Jumat (27/9/2024) dini hari. Militer Zionis mengatakan serangan misil itu memicu sirene meraung-raung di seluruh wilayah negara Yahudi tersebut.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengeklaim sistem pertahanan rudal Arrow berhasil menembak jatuh misil balistik yang ditembakkan dari Yaman.

Intersepsi misil itu menyebabkan ledakan keras dan puing-puing berjatuhan.

IDF mengeklaim rudal tersebut dicegat di luar wilayah Israel, namun media-media Zionis melaporkan senjata Houthi itu dicegat di atas Tel Aviv setelah lolos dari deteksi radar.



"Setelah sirene berbunyi di Israel tengah, rudal permukaan-ke-permukaan yang diluncurkan dari Yaman dicegat oleh interseptor Arrow di luar wilayah Israel," kata IDF dalam sebuah pernyataan.

"Saat ini tidak ada perubahan pada pedoman pertahanan IDF," katanya lagi.

Nasruddin Amer, ketua kantor berita negara Yaman yang didukung Houthi, Saba, mengonfirmasi di X bahwa serangan misil ke Tel Aviv ini sebagai balasan atas pembunuhan kepala komando drone Hizbullah Mohammed Srur dalam serangan udara Israel di Beirut pada Kamis.

Sebelumnya, IDF mengeklaim telah membunuh Mohammed Srur dalam serangan udara di Ibu Kota Lebanon, Beirut, pada Kamis.

Srur, yang juga dikenal sebagai Abu Saleh, diduga berada di Dahiyeh, pinggiran kota Beirut, yang telah dibom Israel berulang kali sejak Senin.

Dia dilaporkan bertanggung jawab atas operasi pesawat nirawak, rudal jelajah, dan cabang pertahanan udara Hizbullah.

Sumber keamanan Lebanon yang diduga dekat dengan Hizbullah mengatakan kepada AFP bahwa nasib Abu Saleh "masih belum jelas".

Kementerian Kesehatan Lebanon telah mengonfirmasi bahwa dua orang tewas dalam pengeboman Kamis sore, tetapi belum merilis identitas mereka.

Menurut IDF, Abu Saleh mengepalai operasi pembuatan pesawat nirawak Hizbullah di Lebanon. Sebelumnya, dia pernah menjadi atase kelompok itu di Yaman, tempat dia bekerja dengan pasukan pesawat nirawak dan rudal Houthi, menurut klaim militer Israel.

Israel telah menewaskan sedikitnya tiga komandan tinggi Hizbullah sejak Jumat lalu, termasuk Ibrahim Aqil, Ahmed Wahbi, dan Ibrahim Qubaisi.

Menurut otoritas Lebanon, lebih dari 700 orang telah tewas dalam rentetan serangan udara militer Zionis di Lebanon, yang dinamai sebagai operasi "Northern Arrows" atau "Panah Utara".
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1306 seconds (0.1#10.140)