Turki Tolak Rencana Militer NATO di Eropa Timur Terkait Suriah

Selasa, 26 November 2019 - 23:32 WIB
Turki Tolak Rencana Militer NATO di Eropa Timur Terkait Suriah
Turki Tolak Rencana Militer NATO di Eropa Timur Terkait Suriah
A A A
BRUSSELS - Turki menolak mendukung rencana pertahanan NATO untuk Baltik dan Polandia hingga aliansi memberikan lebih banyak dukungan politik pada Ankara dalam perang melawan milisi Kurdi YPG di Suriah timur laut.

Ankara menegaskan bahwa duta besarnya di NATO tidak akan menandatangani rencana pertahanan itu dan mengambil sikap keras dalam berbagai pertemuan serta percakapan tertutup. "Turki mendesak NATO mengakui YPG sebagai teroris dalam pernyataan resmi," ungkap empat sumber senior di NATO pada Reuters.

Delegasi Turki di NATO belum memberikan komentar terkait kabar tersebut. Kementerian Pertahanan dan Luar Negeri Turki juga belum memberikan respon atas pemintaan komentar dari Reuters.

Perselisihan itu menunjukkan perpecahan antara Turki dan Amerika Serikat (AS) terkait operasi militer turki di Suriah melawan YPG. Perbedaan pendapat ini muncul sebelum NATO menggelar peringatan ulang tahun ke-70 aliansi itu di London pekan depan.

Sejumlah delegasi NATO berupaya mendapatkan persetujuan resmi oleh seluruh 29 negara anggota untuk rencana militer membela Polandia, Lithuania, Latvia dan Estonia jika Rusia menyerang.

Tanpa persetujuan Turki, sulit bagi NATO meningkatkan pertahanannya di Baltik dan Polandia dengan cepat. "Mereka (Turki) menjadikan Eropa timur sandera, memblokir persetujuan pada rencana militer ini hingga mereka mendapat konsesi," tutur seorang sumber diplomatik.

Sumber kedua menganggap sikap Turki ini mengganggu saat NATO mencoba menunjukkan persatuannya setelah Presiden AS Donald Trump mengungkapkan skeptisme pada NATO dan Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut NATO mengalami "mati otak".
(sfn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5038 seconds (0.1#10.140)