Menteri Zionis Anggap Lebanon Bukan Negara lalu Dibombardir Israel
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Seorang menteri Zionis pada Minggu berkomentar provokatif dengan menganggap Lebanon bukan lagi sebuah negara. Sehari kemudian, pada Senin, militer Israel membombardir Lebanon secara dramatis.
Militer Israel resmi memulai operasi militer terhadap Lebanon dengan nama "Northern Arrows" pada hari Senin, meluncurkan serangan udara secara dramatis yang menyebabkan 492 orang meninggal dan ribuan lainnya terluka.
Operasi militer itu diklaim menargetkan kelompok Hizbullah meski faktanya 35 anak termasuk di antara mereka yang tewas dalam pengeboman udara Israel.
Menteri Urusan Diaspora Israel Amichai Chikli secara terbuka mengatakan Lebanon bukan lagi sebuah negara.
"Meskipun memiliki bendera dan meskipun memiliki lembaga politik, Lebanon tidak memenuhi definisi negara," tulis menteri Zionis tersebut di X, yang dikutip Middle East Eye, Selasa (24/9/2024).
Dia juga mengunggah gambar peta yang mempertanyakan batas wilayah Suriah dan Lebanon saat ini, merujuk pada perjanjian Sykes-Picot tahun 1916 yang membagi Levent menjadi wilayah pengaruh Inggris dan Prancis.
Lebih lanjut, Chikli menyerukan agar apa yang dia sebut sebagai "populasi musuh" Lebanon dijauhkan dari perbatasan Israel.
Chikli mengatakan zona penyangga harus dibuat di Lebanon selatan.
"Zona penyangga baru, bebas dari populasi musuh adalah perintah saat ini dan itu adalah hal yang benar dan paling adil untuk dilakukan baik dari sudut pandang keamanan, baik dari sudut pandang politik maupun moral," imbuh dia.
Militer Israel resmi memulai operasi militer terhadap Lebanon dengan nama "Northern Arrows" pada hari Senin, meluncurkan serangan udara secara dramatis yang menyebabkan 492 orang meninggal dan ribuan lainnya terluka.
Operasi militer itu diklaim menargetkan kelompok Hizbullah meski faktanya 35 anak termasuk di antara mereka yang tewas dalam pengeboman udara Israel.
Menteri Urusan Diaspora Israel Amichai Chikli secara terbuka mengatakan Lebanon bukan lagi sebuah negara.
"Meskipun memiliki bendera dan meskipun memiliki lembaga politik, Lebanon tidak memenuhi definisi negara," tulis menteri Zionis tersebut di X, yang dikutip Middle East Eye, Selasa (24/9/2024).
Dia juga mengunggah gambar peta yang mempertanyakan batas wilayah Suriah dan Lebanon saat ini, merujuk pada perjanjian Sykes-Picot tahun 1916 yang membagi Levent menjadi wilayah pengaruh Inggris dan Prancis.
Lebih lanjut, Chikli menyerukan agar apa yang dia sebut sebagai "populasi musuh" Lebanon dijauhkan dari perbatasan Israel.
Chikli mengatakan zona penyangga harus dibuat di Lebanon selatan.
"Zona penyangga baru, bebas dari populasi musuh adalah perintah saat ini dan itu adalah hal yang benar dan paling adil untuk dilakukan baik dari sudut pandang keamanan, baik dari sudut pandang politik maupun moral," imbuh dia.