Elon Musk Heran Tak Seorang Pun Coba Bunuh Biden dan Harris, Gedung Putih Kesal
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Miliarder Amerika Serikat (AS) Elon Musk merasa heran karena tak ada seorang pun yang mencoba membunuh Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris.
Sebaliknya, mantan presiden yang juga calon presiden (capres) dari Partai Republik Donald Trump, sudah dua kali menjadi target upaya pembunuhan.
Musk, miliarder bos Tesla dan Space-X, merupakan pendukung utama Trump.
"Dan tidak seorang pun yang mencoba membunuh Biden/Kamala," tulis Musk di X yang diakhirinya dengan emoji wajah dengan alis terangkat sebagai ekspresi keheranan, pada Minggu.
Secret Service—badan yang melindungi presiden, mantan presiden, dan pejabat tinggi AS—pada Senin (16/9/2024) mengatakan bahwa mereka mengetahui unggahan Elon Musk di X yang merenungkan tentang tidak adanya upaya pembunuhan Presiden Biden dan Wakil Presiden Harris (capres dari Partai Demokrat).
Musk mengunggah postingan tersebut setelah seorang pria yang berencana membunuh Trump dengan senapan AK-47 di lapangan golf miliknya di West Palm Beach, Floorida, ditangkap pada hari Minggu.
Posting tersebut membuat Musk dikritik pengguna X dari kubu sayap kiri dan sayap kanan, yang mengatakan bahwa mereka khawatir kata-kata Musk kepada hampir 200 juta pengikut dapat memicu kekerasan terhadap Biden dan Harris.
Musk menghapus postingan tersebut tetapi Secret Service memperhatikannya.
"Secret Service mengetahui postingan media sosial yang dibuat oleh Elon Musk dan sebagai praktik, kami tidak mengomentari hal-hal yang melibatkan intelijen perlindungan," kata seorang juru bicara Secret Service kepada Reuters melalui email, Selasa (17/9/2024).
"Namun, kami dapat mengatakan bahwa Secret Service menyelidiki semua ancaman yang terkait dengan orang-orang yang kami lindungi."
Juru bicara tersebut menolak untuk menjelaskan apakah agensi itu telah menghubungi Musk, yang tampaknya mengisyaratkan dalam unggahan lanjutan bahwa dia telah membuat lelucon.
"Ya, satu pelajaran yang saya pelajari adalah bahwa hanya karena saya mengatakan sesuatu kepada sekelompok orang dan mereka tertawa bukan berarti itu akan menjadi sangat lucu sebagai unggahan di X," tulisnya.
"Ternyata lelucon jatuh kurang lucu jika orang tidak tahu konteksnya dan penyampaiannya adalah teks biasa."
Harris telah mengeluarkan pernyataan pada Minggu malam seperti yang dilakukan Biden yang menyatakan kelegaan dan rasa terima kasih bahwa Trump tidak terluka dalam insiden hari Minggu. Mereka juga mengutuk kekerasan politik.
Sementara itu, Gedung Putih kesal atas unggahan Elon Musk.
"Kekerasan seharusnya dikutuk, tidak boleh didorong atau dijadikan bahan tertawaan. Retorika ini tidak bertanggung jawab," kata juru bicara Gedung Putih Andrew Bates.
Sebaliknya, mantan presiden yang juga calon presiden (capres) dari Partai Republik Donald Trump, sudah dua kali menjadi target upaya pembunuhan.
Musk, miliarder bos Tesla dan Space-X, merupakan pendukung utama Trump.
"Dan tidak seorang pun yang mencoba membunuh Biden/Kamala," tulis Musk di X yang diakhirinya dengan emoji wajah dengan alis terangkat sebagai ekspresi keheranan, pada Minggu.
Secret Service—badan yang melindungi presiden, mantan presiden, dan pejabat tinggi AS—pada Senin (16/9/2024) mengatakan bahwa mereka mengetahui unggahan Elon Musk di X yang merenungkan tentang tidak adanya upaya pembunuhan Presiden Biden dan Wakil Presiden Harris (capres dari Partai Demokrat).
Musk mengunggah postingan tersebut setelah seorang pria yang berencana membunuh Trump dengan senapan AK-47 di lapangan golf miliknya di West Palm Beach, Floorida, ditangkap pada hari Minggu.
Posting tersebut membuat Musk dikritik pengguna X dari kubu sayap kiri dan sayap kanan, yang mengatakan bahwa mereka khawatir kata-kata Musk kepada hampir 200 juta pengikut dapat memicu kekerasan terhadap Biden dan Harris.
Musk menghapus postingan tersebut tetapi Secret Service memperhatikannya.
"Secret Service mengetahui postingan media sosial yang dibuat oleh Elon Musk dan sebagai praktik, kami tidak mengomentari hal-hal yang melibatkan intelijen perlindungan," kata seorang juru bicara Secret Service kepada Reuters melalui email, Selasa (17/9/2024).
"Namun, kami dapat mengatakan bahwa Secret Service menyelidiki semua ancaman yang terkait dengan orang-orang yang kami lindungi."
Juru bicara tersebut menolak untuk menjelaskan apakah agensi itu telah menghubungi Musk, yang tampaknya mengisyaratkan dalam unggahan lanjutan bahwa dia telah membuat lelucon.
"Ya, satu pelajaran yang saya pelajari adalah bahwa hanya karena saya mengatakan sesuatu kepada sekelompok orang dan mereka tertawa bukan berarti itu akan menjadi sangat lucu sebagai unggahan di X," tulisnya.
"Ternyata lelucon jatuh kurang lucu jika orang tidak tahu konteksnya dan penyampaiannya adalah teks biasa."
Harris telah mengeluarkan pernyataan pada Minggu malam seperti yang dilakukan Biden yang menyatakan kelegaan dan rasa terima kasih bahwa Trump tidak terluka dalam insiden hari Minggu. Mereka juga mengutuk kekerasan politik.
Sementara itu, Gedung Putih kesal atas unggahan Elon Musk.
"Kekerasan seharusnya dikutuk, tidak boleh didorong atau dijadikan bahan tertawaan. Retorika ini tidak bertanggung jawab," kata juru bicara Gedung Putih Andrew Bates.
(mas)