Ibu Emir Qatar Tampar Dunia soal Israel: Kami Mengecewakan Kalian, Anak-anak Gaza
loading...
A
A
A
DOHA - Sheikha Moza binti Nasser, Ibu dari Emir Qatar Tamim bin Hamad al-Thani, berpidato yang "menampar" dunia internasional atas kebisuannya dalam menyikapi genosida Gaza oleh Zionis Israel.
Sheikha Moza, yang juga ketua Qatar Foundation, menyampaikan pidato yang berjudul "Kami Mengecewakan Kalian, Anak-anak Gaza", menyoroti krisis kemanusiaan yang memburuk di wilayah kantong Palestina tersebut.
Berpidato di sebuah konferensi kemanusiaan global di Doha pada 9 September, Sheikha Moza, seorang advokat hak-hak dan pendidikan anak-anak, tidak berbasa-basi.
"Sudah terlalu lama, kita menyaksikan dengan ngeri saat anak-anak yang tidak bersalah, masa depan Palestina, dibom, kelaparan, dan dirampas martabat dasar manusianya," katanya, dengan nada emosional.
"Dan sudah terlalu lama, dunia menutup mata. Keheningan bukan hanya keterlibatan; ini adalah pengkhianatan," lanjut dia, seperti dikutip dari Middle East Monitor, Kamis (12/9/2024).
Pernyataannya muncul saat Gaza terus menderita di bawah blokade yang telah membuat jutaan warga Palestina sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Sheikha Moza meminta para pemimpin dunia, organisasi internasional, dan masyarakat sipil untuk menghadapi apa yang disebutnya sebagai "penindasan sistemik dan penghapusan yang disengaja" terhadap rakyat Palestina.
"Dunia berjanji 'Tidak Akan Pernah Terulang' setelah kengerian abad ke-20. Namun, di sinilah kita, menyaksikan tragedi lain terungkap, tanpa akuntabilitas," katanya, sambil membandingkan situasi terkini di Gaza dengan kekejaman historis yang dikecam dunia.
Sheikha Moza, yang telah lama memperjuangkan hak-hak populasi rentan melalui inisiatif pendidikannya, secara khusus menekankan dampak yang menghancurkan pada anak-anak Palestina.
Sheikha Moza, yang juga ketua Qatar Foundation, menyampaikan pidato yang berjudul "Kami Mengecewakan Kalian, Anak-anak Gaza", menyoroti krisis kemanusiaan yang memburuk di wilayah kantong Palestina tersebut.
Berpidato di sebuah konferensi kemanusiaan global di Doha pada 9 September, Sheikha Moza, seorang advokat hak-hak dan pendidikan anak-anak, tidak berbasa-basi.
"Sudah terlalu lama, kita menyaksikan dengan ngeri saat anak-anak yang tidak bersalah, masa depan Palestina, dibom, kelaparan, dan dirampas martabat dasar manusianya," katanya, dengan nada emosional.
"Dan sudah terlalu lama, dunia menutup mata. Keheningan bukan hanya keterlibatan; ini adalah pengkhianatan," lanjut dia, seperti dikutip dari Middle East Monitor, Kamis (12/9/2024).
Pernyataannya muncul saat Gaza terus menderita di bawah blokade yang telah membuat jutaan warga Palestina sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Sheikha Moza meminta para pemimpin dunia, organisasi internasional, dan masyarakat sipil untuk menghadapi apa yang disebutnya sebagai "penindasan sistemik dan penghapusan yang disengaja" terhadap rakyat Palestina.
"Dunia berjanji 'Tidak Akan Pernah Terulang' setelah kengerian abad ke-20. Namun, di sinilah kita, menyaksikan tragedi lain terungkap, tanpa akuntabilitas," katanya, sambil membandingkan situasi terkini di Gaza dengan kekejaman historis yang dikecam dunia.
Sheikha Moza, yang telah lama memperjuangkan hak-hak populasi rentan melalui inisiatif pendidikannya, secara khusus menekankan dampak yang menghancurkan pada anak-anak Palestina.