AS Rilis Rekaman Serangan Pasukan Khusus terhadap Bos ISIS al-Baghdadi
A
A
A
WASHINGTON - Departemen Pertahanan atau Pentagon telah merilis rekaman drone dari serangan pasukan khusus Amerika Serikat (AS) yang berujung pada kematian pemimpin kelompok teroris ISIS Abu Bakr al-Baghdadi . Dalam video itu, para militan ISIS menembaki pesawat Amerika yang terlibat serangan.
Kepala Komando Pusat (CENTCOM) AS Jenderal Frank McKenzie menggambarkan operasi itu pada konferensi pers di Pentagon pada hari Rabu. Dia merilis video klip hitam putih berdurasi sangat singkat yang menunjukkan pasukan AS mendekati kompleks bangunan persembunyian al-Baghdadi di Barisha, Idlib, Suriah.
Menurutnya, bangunan itu dihancurkan untuk memastikan tidak dijadikan sebagai tempat suci yang memfasilitasi kemartiran al-Baghdadi.
"Baghdadi adalah subjek dari upaya antar-badan yang intens untuk membawanya ke pengadilan, dan upaya itu baru-baru ini semakin meningkat saat kami mendekati keberadaannya," kata McKenzie.
"Ketika menjadi jelas bahwa kami telah memperoleh informasi singkat dan intelijen yang dapat ditindaklanjuti di tempat persembunyiannya, kami mengembangkan rencana tingkat eksekusi yang dirancang untuk menangkap atau membunuhnya dan mulai menyiapkan tim operasi khusus untuk misi tersebut," lanjut dia.
Kepala CENTCOM melanjutkan, operasi itu merupakan serangan helikopter yang dilakukan di Suriah. Di situs tersebut, pasukan khusus AS menemukan beberapa anak di bawah usia 12 dan empat wanita, serta dua pria. Tidak ada yang meletakkan tangan mereka ketika diperintahkan untuk melakukannya. Pemimpin ISIS, lanjut dia, mundur ke sebuah terowongan dengan dua anak, di mana dia meledakkan alat peledak yang menewaskan ketiganya.
McKenzie mencatat bahwa sampel DNA yang diambil dari jenazahnya sama dengan sampel yang diambil darinya saat ditahan di Camp Bucca di Irak tahun 2004. Menurutnya, akurasinya "1 dalam 104 septillion".
"Operasi ini dirancang dan dieksekusi dengan sangat cantik. Ini menunjukkan jangkauan global Amerika Serikat dan komitmen kami yang tak tergoyahkan untuk menghancurkan ISIS," kata McKenzie.
"Ini adalah upaya antar-lembaga yang benar, jadi saya memuji mitra kami di seluruh pemerintah AS. Orang-orang yang merencanakan dan melakukan misi ini adalah profesional yang pendiam, berfokus pada misi mereka di atas kemuliaan atau pengakuan. Orang yang berkomitmen melakukan kerja keras, berisiko, dan mereka melakukannya dengan baik," imbuh dia, seperti dikutip Sputniknews, Kamis (31/10/2019).
McKenzie mencatat anjing tentara dalam serangan itu terluka. Anjing tersebut telah bertugas selama empat tahun dan melakukan 40 misi tempur. Dia tidak mengungkap nama anjing itu.
Kepala Komando Pusat (CENTCOM) AS Jenderal Frank McKenzie menggambarkan operasi itu pada konferensi pers di Pentagon pada hari Rabu. Dia merilis video klip hitam putih berdurasi sangat singkat yang menunjukkan pasukan AS mendekati kompleks bangunan persembunyian al-Baghdadi di Barisha, Idlib, Suriah.
Menurutnya, bangunan itu dihancurkan untuk memastikan tidak dijadikan sebagai tempat suci yang memfasilitasi kemartiran al-Baghdadi.
"Baghdadi adalah subjek dari upaya antar-badan yang intens untuk membawanya ke pengadilan, dan upaya itu baru-baru ini semakin meningkat saat kami mendekati keberadaannya," kata McKenzie.
"Ketika menjadi jelas bahwa kami telah memperoleh informasi singkat dan intelijen yang dapat ditindaklanjuti di tempat persembunyiannya, kami mengembangkan rencana tingkat eksekusi yang dirancang untuk menangkap atau membunuhnya dan mulai menyiapkan tim operasi khusus untuk misi tersebut," lanjut dia.
Kepala CENTCOM melanjutkan, operasi itu merupakan serangan helikopter yang dilakukan di Suriah. Di situs tersebut, pasukan khusus AS menemukan beberapa anak di bawah usia 12 dan empat wanita, serta dua pria. Tidak ada yang meletakkan tangan mereka ketika diperintahkan untuk melakukannya. Pemimpin ISIS, lanjut dia, mundur ke sebuah terowongan dengan dua anak, di mana dia meledakkan alat peledak yang menewaskan ketiganya.
McKenzie mencatat bahwa sampel DNA yang diambil dari jenazahnya sama dengan sampel yang diambil darinya saat ditahan di Camp Bucca di Irak tahun 2004. Menurutnya, akurasinya "1 dalam 104 septillion".
"Operasi ini dirancang dan dieksekusi dengan sangat cantik. Ini menunjukkan jangkauan global Amerika Serikat dan komitmen kami yang tak tergoyahkan untuk menghancurkan ISIS," kata McKenzie.
"Ini adalah upaya antar-lembaga yang benar, jadi saya memuji mitra kami di seluruh pemerintah AS. Orang-orang yang merencanakan dan melakukan misi ini adalah profesional yang pendiam, berfokus pada misi mereka di atas kemuliaan atau pengakuan. Orang yang berkomitmen melakukan kerja keras, berisiko, dan mereka melakukannya dengan baik," imbuh dia, seperti dikutip Sputniknews, Kamis (31/10/2019).
McKenzie mencatat anjing tentara dalam serangan itu terluka. Anjing tersebut telah bertugas selama empat tahun dan melakukan 40 misi tempur. Dia tidak mengungkap nama anjing itu.
(mas)