Singapura Sebut Ketegangan AS-China Ganggu Stabilitas Global

Selasa, 22 Oktober 2019 - 21:52 WIB
Singapura Sebut Ketegangan...
Singapura Sebut Ketegangan AS-China Ganggu Stabilitas Global
A A A
BEIJING - Menteri Pertahanan Singapura, Ng Eng Hen pada mendesak Amerika Serikat (AS) dan China untuk segera menemukan jalan tengah dan meredam ketegangan yang ada. Ng Eng menyebut, ketegangan AS dan China mengganggu stabilitas global.

"AS dan China perlu menemukan landasan bersama sementara setuju untuk tidak setuju pada isu-isu lain, agar tidak mengambil risiko ketidakstabilan global," kata Ng Eng, saat berbicara di Forum Xiangshan di Beijing, China.

"Dunia kita membutuhkan AS dan China, tidak hanya untuk memastikan kemajuan dan stabilitas, tetapi juga untuk menghadapi tantangan keamanan bersama seperti perubahan iklim, ancaman nuklir, dan terorisme," sambungnya, seperti dilansir Channel News Asia pada Selasa (22/10/2019).

Dia mengakui bahwa menemukan titik temu bukanlah hal yang mudah. Namun, papar Ng Eng, mengingat bahwa alternatifnya jauh lebih buruk, AS dan China harus memilih untuk bertindak, karena tantangan ini merupakan tantangan politis.

Menunjuk alasan gesekan, Ng Eng mengatakan AS ingin mengatasi kekurangan dan persepsi ketidakadilan dalam peraturan dan praktik perdagangan internasional. AS juga, paparnya, juga ingin memperjuangkan cita-cita demokrasi yang dijunjung tinggi negara itu, sementara pemerintahan Donald Trump percaya negara-negara lain harus berbuat lebih banyak untuk melindungi kepentingan pribadi.

Ng Eng meyebut, di sisi lain, China berharap untuk melestarikan sistem perdagangan multilateral berbasis aturan Organisasi Perdagangan Dunia saat ini dan China juga mengakui bahwa mereka harus melindungi kepentingannya.

"Dilihat dari nilai nominalnya, kedua narasi itu tidak selalu bertentangan, setidaknya tidak secara geografis. AS dan China tidak berbagi perbatasan darat atau bersaing untuk sumber daya fisik apa pun sebagai taruhan tinggi," ucapnya.

"Namun, dunia menemukan dirinya di tengah-tengah persaingan strategis yang, bagi generasi ini, akan menjadi satu-satunya masalah paling kritis yang menentukan nasib dunia, negara, dan warga negara kita pada umumnya," tukasnya.
(esn)
Berita Terkait
Wisata Menakjubkan di...
Wisata Menakjubkan di Sentosa Sensoryscape, Landmark Terbaru Singapura
Singapore Dream Sudah...
Singapore Dream Sudah Mengalami Pergeseran, Apa Pemicunya?
PM Singapura Akan Serahkan...
PM Singapura Akan Serahkan Kepemimpinan PAP Kepada Lawrence Wong
Kenapa Orang Singapura...
Kenapa Orang Singapura Enggan Memiliki Mobil? Biaya Sertifikat Kepemilikan Mencapai Rp1,2 Miliar
Peneliti Singapura Prediksi...
Peneliti Singapura Prediksi Covid-19 'Musnah' pada Awal 2021
Bungkam Suara Oposisi,...
Bungkam Suara Oposisi, Politikus Singapura Dinyatakan Bersalah karena Berbohong kepada Parlemen
Berita Terkini
Perang Dagang Sengit,...
Perang Dagang Sengit, Diplomat Beijing: Gaun Sekretaris Pers Gedung Putih Buatan China
35 menit yang lalu
AS Kembali Tangkap Mahasiswa...
AS Kembali Tangkap Mahasiswa Pro-Palestina, Namanya Mohsen Mahdawi
1 jam yang lalu
Kepala Pentagon: China...
Kepala Pentagon: China Dapat Tenggelamkan Seluruh Kapal Induk AS dalam 20 Menit
2 jam yang lalu
Jenderal Tertinggi Israel...
Jenderal Tertinggi Israel Sebut Menaklukkan Gaza Adalah Fantasi, Ini Alasannya
3 jam yang lalu
Lukashenko Sebut Sekutu...
Lukashenko Sebut Sekutu NATO Sekarang Diam setelah Belarusia Dilindungi Senjata Nuklir Rusia
4 jam yang lalu
Jerman Siap Kirim Rudal...
Jerman Siap Kirim Rudal Canggih Taurus ke Ukraina untuk Melawan Rusia
5 jam yang lalu
Infografis
Balas Dendam ke AS,...
Balas Dendam ke AS, China Naikkan Tarif Impor Jadi 125%
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved