AS Inginkan SDA Ukraina Rp15.368 Triliun, Alasan Bantu Melawan Rusia
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Senator top Amerika Serikat (AS) Lindsey Graham secara terbuka mengatakan Washington membutuhkan mineral Ukraina senilai 1 triliun (lebih dari Rp15.368 Triliun).
Oleh karena itulah, bantuan militer ke negara itu harus terus berlanjut hingga Kyiv mampu memenangkan perangnya melawan Rusia.
Anggota Partai Republik asal South Carolina tersebut, salah satu pendukung utama Kyiv di pemerintahan AS, menyampaikan pernyataannya pada Jumat di Kyiv saat berbicara bersama Presiden Volodymyr Zelensky.
Graham memuji Ukraina dan tekadnya untuk melawan Moskow apa pun yang terjadi, dengan mencatat bahwa itu berarti bahwa Amerika sendiri tidak perlu melakukan itu, dan hanya perlu menyediakan persenjataan.
"Mereka [Ukraina] memiliki mineral senilai satu triliun dolar yang dapat bermanfaat bagi ekonomi kami. Jadi, saya ingin terus membantu teman-teman kami di Ukraina. Kami dapat memenangkan ini. Mereka membutuhkan bantuan kami," kata Graham, seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (8/9/2024).
Senator tersebut telah lama sangat terbuka tentang tujuan sebenarnya Washington dalam perang antara Moskow dan Kyiv, berulang kali mengemukakan sumber daya senilai triliunan dolar di tangan Ukraina sebagai aset penting dan hadiah utama bagi AS.
Sebelumnya, dia juga menggambarkan kematian warga Rusia dalam perang tersebut sebagai "uang terbaik yang pernah kami belanjakan" dan investasi menyeluruh yang solid bagi AS.
Pengakuan baru Graham sesuai dengan penilaian motif AS yang baru-baru ini diuraikan oleh mantan presiden Rusia dan wakil ketua Dewan Keamanan Nasional saat ini, Dmitry Medvedev.
Minggu lalu, Medvedev mengeklaim bahwa Kyiv dan para pendukung Barat-nya telah berfokus untuk mempertahankan cengkeraman mereka di Donbas semata-mata atas kekayaan sumber daya alam (SDA)-nya.
“Menurut data sumber terbuka, total nilai bekas basis sumber daya mineral Ukraina diperkirakan hampir USD14,8 triliun, tetapi USD7,3 triliun di antaranya kini berada di Republik Rakyat Luhansk dan Donetsk. Itu berarti hampir setengah dari kekayaan nasional bekas Ukraina berada di Donbas!” tulis Medvedev dalam posting Telegram yang panjang.
“Untuk mendapatkan akses ke mineral yang didambakan, parasit Barat tanpa malu-malu menuntut agar anak buah mereka berperang hingga orang Ukraina terakhir. Mereka sudah secara langsung menyuarakan niat tersebut tanpa ragu-ragu,” imbuh mantan pemimpin Rusia itu.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Oleh karena itulah, bantuan militer ke negara itu harus terus berlanjut hingga Kyiv mampu memenangkan perangnya melawan Rusia.
Anggota Partai Republik asal South Carolina tersebut, salah satu pendukung utama Kyiv di pemerintahan AS, menyampaikan pernyataannya pada Jumat di Kyiv saat berbicara bersama Presiden Volodymyr Zelensky.
Graham memuji Ukraina dan tekadnya untuk melawan Moskow apa pun yang terjadi, dengan mencatat bahwa itu berarti bahwa Amerika sendiri tidak perlu melakukan itu, dan hanya perlu menyediakan persenjataan.
"Mereka [Ukraina] memiliki mineral senilai satu triliun dolar yang dapat bermanfaat bagi ekonomi kami. Jadi, saya ingin terus membantu teman-teman kami di Ukraina. Kami dapat memenangkan ini. Mereka membutuhkan bantuan kami," kata Graham, seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (8/9/2024).
Senator tersebut telah lama sangat terbuka tentang tujuan sebenarnya Washington dalam perang antara Moskow dan Kyiv, berulang kali mengemukakan sumber daya senilai triliunan dolar di tangan Ukraina sebagai aset penting dan hadiah utama bagi AS.
Sebelumnya, dia juga menggambarkan kematian warga Rusia dalam perang tersebut sebagai "uang terbaik yang pernah kami belanjakan" dan investasi menyeluruh yang solid bagi AS.
Pengakuan baru Graham sesuai dengan penilaian motif AS yang baru-baru ini diuraikan oleh mantan presiden Rusia dan wakil ketua Dewan Keamanan Nasional saat ini, Dmitry Medvedev.
Minggu lalu, Medvedev mengeklaim bahwa Kyiv dan para pendukung Barat-nya telah berfokus untuk mempertahankan cengkeraman mereka di Donbas semata-mata atas kekayaan sumber daya alam (SDA)-nya.
“Menurut data sumber terbuka, total nilai bekas basis sumber daya mineral Ukraina diperkirakan hampir USD14,8 triliun, tetapi USD7,3 triliun di antaranya kini berada di Republik Rakyat Luhansk dan Donetsk. Itu berarti hampir setengah dari kekayaan nasional bekas Ukraina berada di Donbas!” tulis Medvedev dalam posting Telegram yang panjang.
“Untuk mendapatkan akses ke mineral yang didambakan, parasit Barat tanpa malu-malu menuntut agar anak buah mereka berperang hingga orang Ukraina terakhir. Mereka sudah secara langsung menyuarakan niat tersebut tanpa ragu-ragu,” imbuh mantan pemimpin Rusia itu.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(mas)