6 Negara dan Wilayah yang Paling Ditakuti Israel

Rabu, 28 Agustus 2024 - 13:30 WIB
loading...
6 Negara dan Wilayah...
Pendukung Houthi menghadiri unjuk rasa anti-Israel dan anti-AS di Sanaa, Yaman, 23 Agustus 2024. Foto/AP/Osamah Abdulrahman
A A A
TEL AVIV - Saat genosida Israel di Gaza terus berlangsung sejak Oktober 2023, kekhawatiran akan eskalasi regional meningkat.

Perang melawan Israel tidak hanya dilakukan pejuang Perlawanan Palestina. Sejumlah kelompok dari negara lain juga turut menyerang rezim kolonial Zionis.

Januari lalu, Iran melancarkan serangan di Suriah dan Irak setelah anggota pasukan elitnya tewas di ibu kota Suriah, Damaskus, yang diduga dalam serangan Israel.

Adapun Amerika Serikat (AS) bersama Inggris telah melakukan beberapa serangan terhadap Houthi di Yaman.

Puluhan ribu orang telah mengungsi di Lebanon dan Israel karena baku tembak antara pasukan Israel dan pejuang Hizbullah di perbatasan mereka.

Negara dan Wilayah yang Paling Ditakuti Israel


Dengan pertempuran yang meluas, berikut ini negara dan wilayah yang ditakuti Israel:

1. Yaman dan Laut Merah


Kelompok Houthi yang didukung Iran di Yaman telah menargetkan kapal-kapal komersial dan militer yang terkait dengan Israel di Laut Merah sebagai tanggapan atas perang Israel di Gaza.

Pejabat Houthi telah menuntut agar Israel menghentikan perang dan mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki daerah kantong Palestina tersebut.

Serangan pertama kelompok tersebut terjadi pada 19 November 2023, saat mereka mengambil alih kapal kargo bernama Galaxy Leader, yang menurut catatan dimiliki seorang pengusaha Israel.

Penargetan kapal komersial oleh Houthi telah mendorong banyak perusahaan pelayaran untuk menghentikan operasi di Laut Merah, dan memulai perjalanan yang lebih jauh dan lebih mahal di sekitar benua Afrika.

Sebagai tanggapan, AS, sekutu terdekat Israel, telah melakukan beberapa serangan di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi.

Pada Rabu pagi, militer AS melakukan lebih banyak serangan yang menargetkan rudal antikapal Houthi.

2. Lebanon


Penembakan artileri lintas batas dan serangan pesawat nirawak yang hampir terjadi setiap hari antara pasukan Israel dan pejuang Hizbullah di Lebanon membuka front lain dalam perang Israel.

Puluhan ribu orang di kedua sisi perbatasan terpaksa meninggalkan rumah mereka. Kelompok bersenjata Lebanon mengatakan serangannya merupakan tindakan perlawanan dalam solidaritas dengan 2,3 juta orang di Gaza yang dikepung dan menjadi sasaran pemboman Israel setiap hari yang telah menewaskan lebih dari 40.400 orang.

Memperingatkan Hizbullah terhadap serangan lintas batas, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan negaranya akan mengubah Beirut menjadi Gaza.

Pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah menyatakan siap menghadapi perang habis-habisan terhadap Israel.

Serangan Israel di Lebanon selatan telah menewaskan lebih dari 200 pejuang, jurnalis, dan warga sipil Hizbullah sementara juga menyebabkan lebih dari 80.000 orang mengungsi dari daerah tersebut, PBB melaporkan pada Desember. Sebanyak 15 warga Israel telah tewas dalam serangan Hizbullah.

3. Suriah


Israel telah melancarkan serangan udara berulang kali terhadap Suriah sejak perangnya di Gaza, yang memicu kembali ketegangan antara kedua negara.

Rezim kolonial Zionis mengklaim serangannya merupakan respons terhadap ancaman dari posisi militer Suriah dan infrastruktur yang terkait dengan Iran.

Teheran adalah pendukung militer utama Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam perang yang meletus pada tahun 2011.

Serangan tersebut terutama menargetkan ibu kota, Damaskus, dan Aleppo.

Kedua negara telah terlibat dalam konfrontasi militer berulang kali sejak Israel pertama kali didirikan pada tahun 1948.

Israel masih menduduki Dataran Tinggi Golan Suriah, yang direbutnya dalam perang tahun 1967.

4. Irak


Kelompok-kelompok yang didukung Iran telah menyatakan perlawanan terhadap Israel karena genosida yang terus berlangsung di Gaza.

Mereka melakukan banyak serangan terhadap pangkalan militer AS di Irak dan Suriah.

AS telah membalas, menargetkan dan membunuh komandan kelompok pejuang Irak pada tanggal 4 Januari. Insiden itu mendorong Irak mempertimbangkan kembali untuk menampung pasukan internasional.

Amerika Serikat juga berulang kali melakukan serangan di Irak barat terhadap tiga target yang terkait dengan Kataib Hezbollah, kelompok bersenjata yang didukung Iran.

5. Iran


Iran menjadi negara selanjutnya yang sangat ditakuti Israel. Tindakan rezim Zionis membunuh para petinggi Iran membuat Teheran semakin murka.

Yang terbaru, pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran membuat Iran mengancam akan melancarkan serangan balas dendam ke Israel.

Hingga saat ini serangan balasan Iran itu masih ditunggu oleh Israel dan Amerika Serikat yang telah mengerahkan 2 kapal induk di Timur Tengah.

6. Gaza


Lebih dari 85% penduduk Gaza telah mengungsi sejak Israel melancarkan perang brutalnya pada tanggal 7 Oktober setelah serangan Hamas di dalam Israel.

Serangan Israel telah menargetkan sekolah, rumah sakit, dan bangunan tempat tinggal, yang hampir sepenuhnya menghancurkan infrastruktur sipil.

Badan-badan PBB mengatakan orang-orang menghadapi situasi seperti kelaparan karena Israel telah menolak seruan untuk gencatan senjata.

Serangan mendadak Hamas menewaskan 1.139 orang, menurut penghitungan Al Jazeera berdasarkan statistik resmi Israel. Hamas juga telah menangkap sekitar 240 orang sebagai tawanan. Lebih dari 100 orang dibebaskan selama gencatan senjata empat hari antara Israel dan Hamas pada bulan November.

Hingga saat ini Israel telah membunuh lebih dari 40.400 warga Palestina di Gaza. AS menjadi pemasok senjata utama yang digunakan rezim Zonis untuk membantai warga Gaza dan Tepi Barat.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1109 seconds (0.1#10.140)