Proyek Rudal Nuklir Sentinel Bikin Amerika Serikat Sakit Kepala, Ini Alasannya

Selasa, 27 Agustus 2024 - 07:45 WIB
loading...
A A A
Rudal Minuteman III mulai beroperasi pada awal 1970-an dan seharusnya diganti setelah satu dekade.

Washington akhirnya memberikan lampu hijau untuk program ICBM Sentinel pada tahun 2020, memberikan kontrak awal senilai USD13,3 miliar kepada Northrop Grumman, setelah Boeing mengundurkan diri.

Manajer proyek Sentinel, Kolonel Charles Clegg, dipecat pada bulan Juni karena alasan yang tidak disebutkan.

Bersama dengan rudal baru, yang masih dalam tahap desain, proyek ini membayangkan memodernisasi silo dan pusat komando berusia 50 tahun.

Konstruksi melibatkan, antara lain, pemasangan ribuan kilometer kabel serat optik.

Namun, menutup silo atau fasilitas komando tidak mungkin dilakukan, karena doktrin nuklir mengharuskannya tersedia pada saat itu juga. Beberapa silo mungkin juga perlu dibangun kembali dari awal.

"Skala, cakupan, dan kompleksitas proyek Sentinel adalah sesuatu yang belum pernah kami coba sebagai sebuah negara selama lebih dari 60 tahun," kata Wakil Menteri Pertahanan untuk Akuisisi dan Keberlanjutan Bill LaPlante kepada wartawan bulan lalu, bersikeras bahwa hal itu tetap harus dilakukan.

Angkatan Udara AS sedang mencari cara untuk mengurangi kompleksitas proyek, tetapi mungkin perlu waktu hingga 18 bulan untuk memutuskan perubahannya, kata LaPlante, berharap sekitar awal tahun 2025.

Penundaan seperti itu dapat menyebabkan masalah lain bagi Pentagon, menurut laporan WSJ.

Pemerintah AS telah menegosiasikan sekitar sepertiga dari transaksi real estate yang dibutuhkan untuk memasang ribuan kilometer kabel serat optik. Tetapi beberapa di antaranya mungkin perlu dikerjakan ulang mengingat jadwal baru.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1131 seconds (0.1#10.140)